10 Tokoh Diharapkan Jadi Menteri Jokowi versi Survei: Gatot, Said Aqil hingga Sandiaga

10 Tokoh Diharapkan Jadi Menteri Jokowi versi Survei: Gatot, Said Aqil hingga Sandiaga

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei terkait kepuasan publik terhadap kinerja menteri Presiden Jokowi dalam Kabinet Indonesia Maju di masa pandemi COVID-19. Dalam survei itu juga menunjukkan persepsi publik terhadap sejumlah tokoh yang dianggap dapat menggantikan para menteri di kabinet Indonesia Maju. 

Terlebih, saat ini isu reshuffle terus bergulir setelah Jokowi merasa kurang puas dengan kinerja para menterinya dalam menghadapi corona.  

Direktur IPO, Dedi Kurnia Syah, mengatakan terdapat sejumlah tokoh yang diharapkan masyarakat bergabung dalam pemerintahan Jokowi seperti mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok hingga pebisnis Sandiaga Uno. 

"Ada harapan juga kepada orang-orang yang diharapkan untuk menggantikan (para menteri yang reshuffle)," kata Dedi dalam diskusi bertajuk 'Menanti Perombakan Kabinet', Sabtu (4/7).

Kemudian, Dedi menjabarkan setidaknya terdapat 10 nama tokoh yang dianggap layak menjadi menteri Jokowi yakni mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti dengan 37,2 persen, Arief Yahya 32,2 persen, Dahlan Iskan 31,4 persen, Rizal Ramli 28,8 persen, Ignasius Jonan 27,1 persen. 

Lalu, pebisnis Sandiaga Uno 25 persen, Basuki Tjahaja Purnama alisa Ahok 22,6 persen, Said Aqil Siroj 20,5 persen, Archandra Tahar 17,9 persen dan Gatot Nurmantyo 15,4 persen. 

Dedi pun menjelaskan terdapat sejumlah persepsi mengapa sejumlah tokoh itu layak menjadi menteri Jokowi yakni pintar 29 persen, tegas 14 persen, anti-korupsi 31 persen. 

Survei dilakukan pada 8-25 Juni 2020 dengan melibatkan 1.350 responden di 30 provinsi. Metode penelitian menggunakan wawancara online atau melalui sambung telepon. 

Tingkat kepercayaan hasil survei 97 persen. Sementara margin eror hasil penelitian 3,54 persen. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita