GELORA.CO - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid meminta pemerintah Indonesia berkaca dari India terkait dana haji.
Tahun 2020 ini, Menteri Agama menegaskan jika haji 2020 ini dibatalkan. Kemudian, muncul isu terkait dana haji yang menuai polemik.
Melihat pemberitaan media daring terkait dana Haji, di India dana jamaah haji dikembalikan 100 persen. Hidayat pun berpendapat memang sudah seharusnya dana tersebut dikembalikan 100 persen kepada pemiliknya, yakni para calon jamaah.
"Begitulah seharusnya. Dan supaya tak jadi fitnah, uang jamaah calon haji Indonesia yang dibatalkan berangkat itu, agar juga dikembalikan 100%. Atau otomatis untuk BIPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) mereka di tahun depan," kata @hnurwahid di Twitter.
Hal ini kemudian menjadi tanda tanya politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. "Kalau dikembalikan, hak mereka untuk berangkat tahun depan hangus pak?" tulis @FerdinandHaean3.
"Ya silahkan, dengan kata lain, dikembalikan 100%, berarti yang bersangkutan membatalkan pergi haji dan bila ingin pergi haji, harus mengulang pendaftaran haji kembali," kata @sahabatsaber.
Kemudian, dilansir ari The Indian Express, Sabtu (6/6/2020), CEO Komite Haji India, Maqsood Ahmed Khan, memastikan bahwa ibadah haji 2020 resmi dibatalkan. Pernyataan itu disampaikan Maqsood Ahmed Khan dalam sebuah surat edaran yang dikeluarkan pada hari Jumat (5/6/2020).
Melalui surat itu, Khan menawarkan pengembalian uang jamaah haji 100 persen atau secara penuh. Komite Haji India akan mengembalikan uang jemaah sesuai dengan jumlah yang telah mereka setorkan.
Ia pun menegaskan kepada para jamaah bahwa peluang untuk berangkat haji tahun ini kurang dari 5 persen saja. Mengingat pandemi COVID-19 masih mewabah.
Surat tersebut menyatakan bahwa pengembalian uang 100 persen ditawarkan kepada jemaah haji setelah mendapat komunikasi tertanggal 13 Maret dari pemerintah Saudi.
"Menyampaikan untuk sementara waktu menghentikan persiapan ibadah haji 2020. Mengingat hanya tersisa beberapa minggu untuk persiapan di India, untuk ibadah haji 2020, namun pemerintah Saudi belum mengkomunikasikan perkembangan lebih lanjut.”
Khan juga menjelaskan bahwa semua jemaah akan mendapat pengembalian uang. Termasuk mereka yang bahkan tidak mengajukan pembatalan tetap akan mendapatkan pengembalian uang secara otomatis yang disimpan di rekening mereka.[]