Tak Sepakat Dengan Tanggapan Trump Soal Rasisme, Pejabat Deplu AS Mengundurkan Diri

Tak Sepakat Dengan Tanggapan Trump Soal Rasisme, Pejabat Deplu AS Mengundurkan Diri

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Seorang wanita Afrika-Amerika pertama yang memiliki jabatan tinggi di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mary Elizabeth Taylor, telah mengajukan pengunduran dirinya kepada Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.

Melalui surat pengunduran dirinya tersebut, Taylor mengungkap, ia terpaksa menanggalkan posisi sebagai Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Legislatif karena tidak sepakat dengan komentar dan tindakan Presiden Donald Trump terkait ketidakadilan rasial di AS.

"Momen pergolakan dapat mengubah Anda, menggeser lintasan hidup Anda, dan membentuk karakter Anda," ujar Taylor dalam surat pengunduran dirinya yang diperoleh The Washington Post pada Kamis (18/6).

"Komentar dan tindakan Presiden seputar ketidakadilan rasial dan warga kulit hitam Amerika sangat menentang nilai-nilai inti dan keyakinan saya. Saya harus mengkuti keinginan hati nurani saya dan mengundurkan diri sebagai Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Legislatif," tegasnya.

Dari laporan The Washington Post, Taylor juga mengirim pesan kepada 60 karyawan Deplu AS yang merupakan timnya. Di dalamnya, Taylor mengatakan ia sangat terpengaruh oleh kematian George Floyd.

Beberapa komentar dan tindakan Trump terkait isu rasial di AS memang menimbulkan kontroversi.

Ketika protes anti-rasisme yang dipicu oleh kematian Floyd meletus di Minneapolis, Trump memberikan cuitan, "ketika penjarahan dimulai, penembakkan dimulai". Sontak warga net cukup tersulut oleh cuitan tersebut.

Kemudian, Trump juga memutuskan untuk mengadakan rapat umum pertamanya sejak pandemik Covid-19 pada 19 Juni yang merupakan hari libur Juneteenth yang menandai akhir perbudakan.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita