Kesaksian Putri John Kei: Papa Telah Berubah, Sekarang Semua Diawali Doa

Kesaksian Putri John Kei: Papa Telah Berubah, Sekarang Semua Diawali Doa

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Setelah keluar dari LP Nusakambangan bulan Desember 2019 lalu John Refra Kei berubah. Ia kini menjadi lebih religius.
Pria kelahiran Pulau Kei, Maluku Utara, 10 September 1969, itu kini kerap memberikan pelayanan doa, antara lain bersama Pendeta Gilbert Lumoindong.

Pelayanan doa yang diberikan John Kei tidak berhenti di era pandemi. Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, ia menyapa jemaat secara virtual.

“Sejak pulang dari Nusakambangan banyak banget perubahan Papa. Bisa dilihat di dalam rumah. Sekarang apa-apa dimulai dari doa. Sisi emosionalnya juga. Sudah banyak perubahan dahsyat,” cerita Erviliana "Melan" Refra, putri sulung John Kei, dalam perbincangan dengan redaksi Kantor Berita Politik RMOL, Jumat sore (26/6).

Menurut Melan, ia bersama ibu dan adik-adiknya hampir selalu ikut mendampingi John Kei ke gereja.

“Saya saksikan di sini, 24 jam bersama Papa di rumah. Kok rasanya yang diberitakan di media tidak sama seperti yang saya rasakan,” ujarnya lagi.

John Kei sempat mendekam dalam penjara selama enam tahun. Sekitar setahun di LP Salemba dan lima tahun di LP Nusakambangan. Ia dibebaskan pada tanggal 25 Desember 2019, bertepatan dengan Hari Natal. Karena libur, John Kei baru keluar dari penjara sehari kemudian.

Melan juga mengatakan, dirinya mengenal Nus Kei yang dipanggilnya Opa Nus.

“Memang masih keluarga juga. Pernah tinggal sama-sama juga di sini, di perumahan Tytyan Indah,” ujarnya.

Apakah Melan Refra pernah mendengar masalah antara ayahnya dengan Nus Kei?

“Kalau untuk masalah sih, yang saya tahu sih memang agak sedikit menjauh. Cuma saya enggak tahu sejauh mana. Saya tidak mau terlalu ambil pusing, karena masalah orang tua adalah masalah orang tua, anak ya anak,” jawabnya.

“Semenjak Papa di Nusakambangan, sekitar dua atau tiga tahun lalu, hubungan Papa dan Opa Nus sudah agak menjauh,” sambungnya.

Di hari Minggu (20/6) ketika rumah Nus Kei di perumahan Green Lake City, Cengkareng, diserang anak buah John Kei, melan mengatakan ayahnya selama seharian berada di rumah.

Di hari Minggu pagi itu John Kei berolahraga bersama keluarga, lalu beribadah, dan memberikan pelayanan doa secara virtual. Siang hari mereka makan bersama keluarga dan tamu John Kei yang berkunjung.

“Sore hari aku sepedaan, teman-temanku juga banyak yang lihat Papa di rumah,” kata Melan lagi.

Polisi mendatangi rumah John Kei sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu John Kei sedang bersenda gurau dengan seorang cucunya.

Tiba-tiba terdengar suara tembakan di luar rumah. Bukan sekali.

“Tapi dar der dor,” kata Melan Refra lagi. (Rmol)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA