Adian Napitupulu Minta Andre Rosiade Buktikan Tuduhan

Adian Napitupulu Minta Andre Rosiade Buktikan Tuduhan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kritik yang disampaikan politisi dan anggota DPR RI dari PDI Perjuangan Adian Nasution kepada Menteri Negara BUMN Erick Thohir bukan karena Erick Thohir menolak sejumlah nama yang diusulkan pihak Adian Napitupulu untuk duduk di kursi komisaris sejumlah BUMN.
Adian Napitupulu meminta politisi Partai Gerindra yang juga anggota DPR RI Andre Rosiade untuk membuktikan tuduhan itu.

Menurut Adian, seharusnya Andre mengkritisi data-data yang disampaikannya mengenai situasi BUMN dalam sebuah tulisan panjang beberapa hari lalu.

“Itu tuduhan serius. Andre harus buktikan. Jangan komentari rumor,” ujar Adian sambil menambahkan terlalu mahal uang rakyat dihabiskan untuk membayar gaji dan tunjangan anggota DPR yang lebih suka mengomentari rumor.

Menurut Adian, seharusnya Andre memahami fungsi pengawasan DPR terhadap kinerja eksekutif.

“Jangan membicarakan rumor. Saya juga banyak mendengar rumor tentang Andre, tapi karena saya tahu fungsi dan tugas anggota DPR, maka saya merasa tidak perlu menyampaikan rumor tentang dirinya (Andre) ke masyarakat umum,” sambung Adian.

Seperti diberitakan sebelumnya, Andre Rosiade  mengatakan dirinya mendengar rumor yang mengatakan bahwa kritik keras Adian Napitupulu belakangan ini kepada Erick Thohir  terkait pengurangan kursi komisaris BUMN untuk kelompok Adian.

Andre juga mengatakan, tidak pas bila Adian membandingkan utang luar negeri BUMN sebesar Rp 5.600 triliun dengan utang luar negeri perintah Malaysia yang disebut hanya Rp 3.500 triliun.

Menurutnya ini tidak apple to apple atau tidak sebanding.

Adapun Adian dalam artikel panjangnya itu menguraikan sejumlah persoalan di tubuh BUMN, termasuk pengucuran dana talangan sebesar Rp 152 triliun untuk BUMN.

“Lucunya beberapa BUMN yang dapat dana talangan itu adalah BUMN yang sudah go publik, salah satunya Garuda Indonesia sebesar Rp 8,5 triliun. Di Garuda pemerintah punya saham sebesar 60 persen sisanya dimiliki pihak swasta salah satunya 25,6 persen dimiliki Chairul Tanjung,” demikian antara lain kata Adian.(rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita