Prank Kardus Sepatu Berisi Mayat Bayi, KPAI: Kalau Benar, Itu Tidak Wajar

Prank Kardus Sepatu Berisi Mayat Bayi, KPAI: Kalau Benar, Itu Tidak Wajar

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut kejadian seseorang melakukan prank memberikan kardus sepatu berisi mayat bayi sesuatu yang tidak wajar. KPAI meminta pihak kepolisian menelusuri kejadian ini.

"Jika benar ini prank dan berisi mayat bayi, tentu hal yang di luar kewajaran," kata Ketua KPAI Susanto saat dihubungi, Sabtu (16/5/2020).

Susanto mengatakan masyarakat seharusnya di saat pandemi seperti ini melakukan hal yang baik. Bukan, sebutnya, justru melakukan hal hal yang tidak pantas.

"Kami berharap semua pihak melakukan yang terbaik untuk masyarakat, bukan melakukan hal yang tak pantas apalagi dalam situasi COVID-19 saat ini," ucapnya.

Susanto juga meminta pihak kepolisian menelusuri siapa yang memberikan mayat bayi tersebut kepada warga lain.

"Itu domain kepolisian, kita hormati proses yang dilakukan oleh pihak kepolisian," sebut Susanto.

Seperti diketahui, seorang warga, perempuan berinisial FL mengaku menjadi korban prank setelah diberi boks sepatu berisi mayat bayi di Cipayung. Mayat bayi itu ditemukan pada Jumat (15/5), pukul 22.45 WIB. Mayat bayi berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan oleh perempuan berinisial FL.

"Saat itu saksi sedang berada di terowongan Ceger arah ke Jalan Raya Hankam," katanya.

Menurut pengakuan FL, saat itu tiba-tiba dia didatangi oleh pelaku yang mengendarai sepeda motor. Pelaku itu lalu memberinya sebuah kotak sepatu.

"Saksi kemudian mengecek kotak sepatu itu dan ternyata setelah dicek itu isinya bayi," imbuhnya.

Saat ditemukan, bayi tersebut sudah tidak bernyawa. Saksi selanjutnya melaporkan penemuan bayi itu ke orang tuanya yang diteruskan ke pihak kepolisian.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita