Politisi Partai Republik AS Tutupi Hasil Tes Corona, Demokrat Marah Besar

Politisi Partai Republik AS Tutupi Hasil Tes Corona, Demokrat Marah Besar

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Para anggota parlemen dari Partai Republik di negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), memicu kemarahan karena dianggap menutupi diagnosis positif virus Corona (COVID-19). Mereka tidak memberitahu koleganya dari Partai Demokrat mengenai salah satu anggota mereka yang dinyatakan positif virus Corona.

Seperti dilansir AFP, Jumat (29/5/2020), para anggota parlemen dari Partai Demokrat di Pennsylvania tidak mengetahui selama seminggu penuh bahwa ada salah satu anggota parlemen dari Partai Republik yang positif virus Corona. Partai Republik hanya memberitahu diagnosis itu di kalangan sesama mereka, namun tidak memberitahu para anggota parlemen dari Partai Demokrat.

Anggota parlemen dari Partai Demokrat marah besar karena merasa kesehatan mereka dan keluarga mereka dipertaruhkan akibat sikap menutup-nutupi itu.

Ada yang menyebut pemimpin Republikan dalam parlemen negara bagian Pennsylvania sebagai 'pembohong tak berperasaan' karena menahan informasi penting semacam itu saat parlemen masih terus menggelar rapat dan berbagai agenda. Pemimpin parlemen dari Partai Republik pun didesak mundur terkait hal ini.

Disebutkan Partai Demokrat di Pennsylvania bahwa salah satu anggota parlemen dari Partai Republik, Andrew Lewis, menolak untuk mengungkapkan kondisinya yang positif virus Corona selama beberapa hari. Pimpinan dari Partai Republik juga tidak mengumumkan kondisi Lewis kepada koleganya dari Partai Demokrat.

Lewis baru mengumumkan kondisinya pada Rabu (27/5) waktu setempat. Dia mengakui dinyatakan positif Corona pada 20 Mei dan beralasan tidak mengumumkan sejak awal karena kekhawatiran privasi. Diketahui bahwa Lewis menghadiri rapat pada 14 Mei dan para koleganya dari Partai Republik yang melakukan kontak dengannya diminta melakukan isolasi mandiri oleh pimpinan Republikan. Namun hal yang sama tidak diberitahukan kepada Partai Demokrat.

Menurut Partai Demokrat, ada tiga anggota parlemen dari Partai Republik yang melakukan kontak dengan Lewis dan telah menjalani karantina mandiri, namun sebelumnya mereka sempat menghadiri beberapa sidang dan rapat komisi dengan koleganya dari Partai Demokrat.

"Sementara itu, selama periode waktu itu mereka dinyatakan positif. Mereka saling memberitahu satu sama lain, dan mereka tidak memberitahu kami," ucap anggota parlemen dari Partai Demokrat, Brian Sims, dengan nada marah dalam rekaman video yang dirilis Rabu (27/5) waktu setempat.

Sims menuduh bahwa Republikan menyembunyikan hasil tes Lewis karena akan bertentangan dengan seruan mereka bahwa 'aman untuk berinteraksi dengan orang lain' dan kembali bekerja. "Ini adalah puncak kemunafikan Republikan," sebutnya.

Sims dan para anggota parlemen Partai Demokrat lainnya menyerukan agar ketua parlemen Mike Turzai dan pimpinan dari Partai Republik lainnya yang tidak mengungkapkan diagnosis positif virus Corona itu, untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

"Sikap acuh tak acuh terhadap nyawa orang lain...membuktikan mereka tidak mampu, tidak memenuhi syarat dan tidak bersedia untuk menjalankan tugas jabatan dengan penuh keyakinan," cetus anggota parlemen dari Partai Demokrat lainnya, Leanne Krueger.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita