Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad Dipecat oleh Partainya Sendiri

Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad Dipecat oleh Partainya Sendiri

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dilaporkan dipecat oleh partai politik yang dia dirikan, setelah ikut duduk bersama partai oposisi selama sesi pertemuan parlemen pada 18 Mei.

Partai Persatuan Adat Malaysia, yang dikenal dengan Melayu Bersatu, mengatakan keanggotaan Mahathir dicabut dengan segera, menurut sebuah pernyataan, Kamis (28/5).

Mahathir, yang adalah ketua partai, kabarnya dipecat karena tidak mendukung pemerintah Malaysia saat ini, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, dari presiden Bersatu.

Dalam sebuah surat yang beredar luas di media sosial, partai menyatakan bahwa Mahathir secara otomatis tidak lagi menjadi anggota setelah ia menunjukkan penolakan terhadap kepemimpinan Muhyiddin sebagai perdana menteri dengan duduk bersama partai oposisi ketika parlemen bertemu pekan lalu.

Kantor Mahathir menolak memberikan tanggapan terkait hal itu, dengan alasan belum melihat surat itu sendiri, kata seorang ajudan. Namun, seorang pembantu PM Muhyiddin mengkonfirmasi bahwa surat-surat itu asli.

Mahathir, yang kini berusia hampir 95 tahun, adalah pemimpin pemerintahan tertua di dunia hingga tiba-tiba ia mundur pada Februari, dan memicu perebutan kekuasaan selama seminggu di Malaysia. Krisis berakhir dengan Muhyiddin, yang mendirikan Partai Bersatu bersama Mahathir, dinominasikan sebagai perdana menteri.

Muhyiddin mengepalai koalisi baru yang didukung oleh Organisasi Nasional Melayu Bersatu, partai yang pernah dipimpin oleh Najib Razak, yang diadili atas dakwaan korupsi sejak masa jabatannya sebagai perdana menteri hingga 2018.

Mahathir, tak lama setelah mengundurkan diri, sempat memutuskan ingin menjadi perdana menteri lagi, dengan sengit menentang pemerintah baru dan mencela mantan sekutunya sebagai pengkhianat.

Empat legislator lainnya dikeluarkan dari Partai Bersatu bersama dengan Mahathir, termasuk putranya, Mukhriz, yang awal bulan ini digulingkan sebagai kepala pemerintahan regional di Kedah, oleh pergantian aliansi yang sama yang memberi Muhyiddin jabatan tertinggi. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita