Ini Alasan Pria Ber-APD Teriak-teriak 'Kami Capek' hingga Viral

Ini Alasan Pria Ber-APD Teriak-teriak 'Kami Capek' hingga Viral

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Henry Sulfianto nekat menggelar aksi tunggal hingga viral di media sosial. Relawan COVID-19 asal Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan ini mengaku, aksi tersebut didasari rasa kasihan pada tenaga medis.

Henry mengatakan aksi itu dilakukan setelah melihat fakta banyak tenaga medis terpapar Corona karena merawat pasien. Di sisi lain pengorbanan mereka seperti tidak dihargai oleh masyarakat yang masih mengabaikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus Corona.

"Itu spontan saja. Kebetulan saya relawan COVID-19 jadi punya APD. Saya merasa respek pada petugas medis, saya kasihan sama mereka, yang bekerja mempertaruhkan nyawa demi merawat pasien. Sementara masih banyak warga yang berkerumun di pusat perbelanjaan, di pasar-pasar tanpa peduli aturan pemerintah," ungkap Henry kepada detikcom, Minggu (24/5/2020).

Henry mengatakan, di Pasuruan sudah banyak tenaga medis yang terpapar Corona saat bertugas. Mereka tertular pasien yang mereka rawat.

"Sudah ada 12 tenaga medis yang terpapar. Dan hari ini, tambah 8 lagi. Kalau semua tenaga medis terpapar, siapa yang menangani pasien," keluhnya.

Lewat aksinya itu, ia ingin memohon pada masyarakat agar patuh protokol kesehatan. Keluar rumah jika ada kepentingan mendesak, memakai masker dan tertib physical distancing.

Faktanya itu dilanggar semua. Kalau terus dilakukan jumlah orang yang tertular akan semakin banyak," tandasnya.

Aksi Henry dilakukan di sekitar Alun-alun Bangil, Kabupaten Pasuruan, Kamis (21/5). Dalam aksi itu, Henry mondar-mandir di tepi jalan dan berteriak ke pengendara.

"Kami capek, kami capek. Ayo keluar rumah semua. Kalau ingin Indonesia seperti Ekuador, ayo keluar rumah semua. Kami capek," teriaknya.

Berdasarkan pantauan detikcom selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan, setiap hari warga Kabupaten maupun Kota Pasuruan memadati pertokoan, pusat perbelanjaan dan pasar tradisional. Warga mengabaikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus Corona.

Sebagai informasi, per 23 Mei 2020, kasus Corona di Kabupaten Pasuruan mencapai 74 orang, 20 di antaranya tenaga medis. Dari 74 kasus, 8 orang sembuh, 3 meninggal dan lainnya dalam perawatan.

Sementara di Kota Pasuruan, 21 kasus positif Corona. 1 orang meninggal, 1 sembuh dan lainnya dalam perawatan.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita