IGS Sukartono: Logis Kalau Kementan Alokasikan Anggaran Pengadaan Ayam Unggas Lokal

IGS Sukartono: Logis Kalau Kementan Alokasikan Anggaran Pengadaan Ayam Unggas Lokal

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Komisi IV DPR RI mempertanyakan anggaran pengadaan ayam lokal dalam pos pengembangan unggas lokal dan aneka ternak oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) yang dinilai terlampau tinggi.

Dalam persentasi laporan refocusing anggaran APBN 2020, Kementerian mengalokasikan dana sekitar Rp 26,2 miliar untuk pengadaan 35 ribu ekor ayam. Komisi IV DPR beranggapan, jika dibagi maka harga 1 ekor ayam tersebut mencapai Rp 770 ribu.

Pengamat pertanian Universitas Nasional, IGS Sukartono, dapat memaklumi maksud Kementan terkait anggaran pengadaan ayam lokal yang sempat dipertentangkan Komisi IV DPR.

"Sepertinya polemiknya karena masalah penyampaian penjelasan saja ya, pola komunikasinya. Sebetulnya juga tidak masalah kalau telah dibeberkan pengelompokan anggaran pengadaan ayamnya," ucap Sukartono kepada Redaksi, Minggu (3/5).

Menurut Sukartono, dengan komponen pengadaan ayam lokal yang telah dijelaskan Kementan, memang merupakan mekanisme yang logis jika membutuhkan anggaran besar.

Apalagi dalam mekanismenya, Sukartono menuturkan, komponen pengadaan ayamnya hampir ke beberapa provinsi di Indonesia. Termasuk juga hingga bantuan pakan, obat-obatan, operasional dan lainnya.

"Jadi tidak perlu lagi kiranya diperdebatkan. Tinggal dilihat saja bagaimana pembagian komponen anggaran untuk pengadaan ayam lokal. Bisa dihitung dari situ dan dipahami logis atau tidak," ujar Sukartono.

Kementan juga telah memaparkan bahwa jumlah anggaran sebesar itu bukan berarti langsung habis dibagi jumlah seluruh ayam bakal diadakan. Anggaran mencakup beberapa komponen kegiatan lain dan teknis operasional. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita