Ganjar Minta Sekda Blora Mundur Bila Tak Bantu Warga di Perantauan

Ganjar Minta Sekda Blora Mundur Bila Tak Bantu Warga di Perantauan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Video Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Sekda Blora mundur karena tak bisa mendata warganya di perantauan beredar di media sosial. Ganjar kesal karena Sekda Blora ditanya tidak paham soal pentingnya bantuan penanganan wabah virus Corona atau COVID-19 ini.

Video tersebut berdurasi 1 menit 4 detik. Di awal video tersebut, Ganjar mengungkapkan sudah menelepon beberapa kepala daerah lain seperti Gubernur DKI, Gubernur Jabar, Gubernur Banten, hingga Kemensos maupun presiden dan masing-masing sudah menyanggupi memberikan bantuan kepada warga Jateng yang merantau di daerahnya. Video lengkap pernyataan Ganjar ini ternyata merupakan materi diskusi publik kebijakan desa di Jawa Tengah saat pandemi COVID-19 yang diunggah akun YouTube Pattiro Semarang, Jumat (8/5).

"Saya heran saja dengan Kabupaten Blora. Nek sekda ditakoni ra mudeng, sekdane kon mundur wae, nggo ngopo fungsine dadi sekda nek ora mudengan. Omongno seng ngomong gubenur, omongno bupati entuk, omongne wakil e entuk," kata Ganjar dalam video tersebut seperti dikutip detikcom, Sabtu (9/5/2020).

(Saya heran saja dengan Kabupaten Blora. Kalo Sekda ditanya nggak paham, Sekdanya suruh mundur saja, buat apa fungsi jadi Sekda kalo nggak paham. Sampaikan yang ngomong gubenur, sampaikan bupati boleh, wakil boleh).

Ganjar menyebut di masa pandemi ini prioritas adalah memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Dia pun tidak mau mendengar alasan soal tidak adanya anggaran untuk bantun kepada warga perantauan yang terdampak Corona ini.

"Sampeyan (kamu) warga Blora di perantauan susah, arep mbok bantu opo ora. Mikirnya satu aja, jangan bicara regulasi," ucap Ganjar.

"Mikirnya satu saja, akan dibantu atau tidak? Mungkin dia akan mengatakan tidak, karena tidak ada duit. Ayo pejabatnya dipotongin duitnya mau atau tidak?," sambung Ganjar.

Ganjar pun memberi opsi untuk memotong tunjangan jabatan setahun sebagai tambahan anggaran penanganan wabah COVID-19 ini. Dia pun mengingatkan pejabat daerah merupakan pelayan masyarakat.

"Ayo tunjangannya selama setahun ini nggak dibayar, mau tidak mengabdi kepada rakyat, ngono mas. Kalau memang tidak mau dan dilemparkan ke saya. Saya akan mengurusi, sekuat saya, makanya anggaran akan saya potong semua," tutur Ganjar dalam bahasa Jawa.

Terpisah, Sekda Blora Komang Gede Irawadi saat dimintai konfirmasi membenarkan konteks video itu terkait bantuan kepada warga Kabupaten Blora di perantuan. Komang berdalih pihaknya bukan tidak mau membantu para warga di perantauan, namun terkendala di pendataan.

Bukannya tidak mau membantu. Kita mau membantu tapi kita terkendala data. Di dinas-dinas kita tidak ada data warga perantau. Saya tanyakan ke Dinas Sosial tidak ada," kata Komang saat dihubungi detik.com hari ini.

Komang menambahkan, pihaknya sebagai Sekda Kabupaten Blora siap mengakomodir kebutuhan warga perantau yang terdampak COVID-19. Pihaknya juga siap memotong anggaran pemerintah.

"Sudah kita potong, beberapa sudah kita geser untuk penangganan COVID-19. Tapi kalau untuk penanganan warga perantuan memang belum kita alokasikan anggarannya. Kalau ada datanya kita siap mengalokasikan anggaran. Kita terkendala data," ujar Komang.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita