Dokter di India Protes Minim APD Malah Dimasukkan ke RS Jiwa

Dokter di India Protes Minim APD Malah Dimasukkan ke RS Jiwa

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Dokter di India, Sudhakar Rao mengeluhkan minimnya alat pelindung diri (APD). India harus berjuang melawan wabah Covid-19, namun para pejabat malah memasukan dokter itu ke rumah sakit jiwa, dikutip BBC Indonesia.

Dr Rao, dokter spesialis anestesi yang telah bekerja di rumah sakit selama 20 tahun, ramai diberitakan media pada akhir pekan.
Video yang viral di media sosial dan grup-grup WhatsApp memperlihatkan ia bertengkar dengan beberapa anggota polisi di satu jalan bebas hambatan di Visakhapatnam, kota tempat Dr Rao tinggal dan bekerja.

Pihak berwenang mengatakan, Dr Rao dikirim ke rumah sakit jiwa setelah insiden ini.

Dari video yang beredar hari Sabtu (16/05), terlihat Dr Rao tidak mengenakan baju atas, hanya bercelana panjang.

Ia duduk di dalam mobil polisi yang diparkir di pinggir jalan, berteriak ke arah polisi.

Di video lain, ia tampak tergeletak di jalan dengan tangan terikat, sementara polisi memukulinya dengan pentungan. Pejabat polisi mengatakan, anggota yang memukul Dr Rao sudah diskors.

Beredar juga video yang menunjukkan ia diringkus dan dimasukkan ke kendaraan, sementara orang-orang tampak bingung dan terkejut.

Namun, sebelum ia dibawa pergi, Dr Rao sempat berbicara ke beberapa wartawan setempat, yang berada di lokasi kejadian untuk mencari tahu apa yang terjadi.

Ia mengatakan bahwa ia diberhentikan oleh polisi dan dipaksa keluar dari mobilnya.

"Mereka mengambil dompet dan telepon genggam saya," kata Dr Rao. Penahanan Dr Rao memicu kontroversi besar di India.

Pengguna media sosial dan sejumlah pihak mengecam cara pihak berwenang menangani insiden ini. Partai-partai oposisi juga ikut bersuara, menuduh polisi menggunakan tindakan yang sangat berlebihan.

Kasus Dr Rao menjadi pelik karena sebelum insiden ini, ia diskors. Dr Rao, yang bekerja di salah satu rumah sakit pemerintah, pada 3 April mengatakan kepada media bahwa alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga kesehatan tidak memadai.

Ia mengatakan masalah ini sudah ia sampaikan di salah satu pertemuan dengan para pejabat, namun ia mengeklaim bahwa ia justru diminta meninggalkan pertemuan tersebut.

"Kami diminta untuk mengenakan masker yang sama selama 15 hari, sebelum meminta masker baru. Bagaimana kita merawat pasien, sementara pada saat yang sama nyawa kita terancam," katanya.

Potongan video ini beredal di media sosial dan menjadi viral. Pemerintah melakukan investigasi tapi juga menskors Dr Rao.

Para pejabat mengatakan, masalah ini semestinya diselesaikan secara internal, bukan dengan mengungkapkannya secara terbuka ke publik, kata para pejabat.

Dikatakan pula, Dr Rao sudah membuat semangat tenaga kesehatan mengendur.

Beberapa hari kemudian, Dr Rao merilis video, berisi permintaan maaf dan mendesak skors yang dijatuhkan kepadanya dicabut. Pemerintah tidak memberikan respons.[ok]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA