Back Up TKA China, Janji Luhut ke Bupati Konawe: Sudahlah Ker, Apa yang Kau Minta Kami Siapkan

Back Up TKA China, Janji Luhut ke Bupati Konawe: Sudahlah Ker, Apa yang Kau Minta Kami Siapkan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sekitar 500 Tenaga Kerja Asing atau TKA asal China dikabarkan masuk ke Kabupaten Konawe di masa pandemi Virus Corona, atau covid-19.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa tampaknya tak kuasa membendung masuknya TKA China, karena mendapat restu dari Pemerintah Pusat.

Bupati Konawe lantas mengungkapkan janji Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan agar TKA China bisa masuk.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa mempertanyakan janji Menteri Koordinator Maritim, dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Kery mengatakan Luhut berjanji akan memberikan apapun yang ia minta berkaitan dengan masuknya ratusan Tenaga Kerja Asing (TKA) China di Konawe.

Ia merasa kecewa dengan janji Luhut karena hingga saat ini tidak ada bantuan apapun yang diberikan oleh perusahaan tempat para TKA China bekerja, maupun dari pemerintah pusat.

Dikutip dari YouTube Talk Show tvOne, Selasa (28/4/2020), awalnya Kery mengatakan info masuknya 500 TKA China ia dapat dari media.

"Sebenarnya informasi ini saya dengar dari wartawan juga, bahwa akan ada tenaga asing yang akan masuk," ujar dia.

Kery lalu menegaskan bahwa ia menolak masuknya ratusan TKA China ke Konawe.

Penolakannya sendiri disebabkan untuk tidak membuat suasana masyarakat keruh di tengah pandemi Virus Corona ( covid-19).

"Saya sebagai bupati menolak sebenarnya karena kita sudah sepakat bahwasanya dengan covid, Corona dulu kita selesaikan dulu, baru masuk tenaga asing ini," jelas Kery.

"Sehingga karena ini akan mempengaruhi kondisi daerah kami."

Namun Kery menjelaskan apabila memang pemerintah pusat bersikeras tetap memasukkan ratusan pekerja asing tersebut, ia meminta agar pemeriksaan covid-19 betul-betul dilakukan.

"Tapi kalau memang pemerintah pusat tidak mau bicarakan bagaimana baiknya," kata Kery.

"Ya tidak ada persoalan kalau sudah perintah pusat, tetapi yang sekarang kita harapkan betul-betul TKA yang masuk ke Kabupaten konawe steril daripada Corona ini."

"Mungkin saya sudah bicarakan dengan Pak Gubernur bagaimana teknisnya," tambah Kery.

Kery tidak memungkiri Indonesia juga memerlukan pemasukan agar ekonomi dapat terus berjalan.

"Karena perlu kita ketahui bahwa negara kita juga yang perlu ekonomi," ucapnya.

"Karena kalau kita terlalu keras juga dalam hal ini bagaimana kita punya kehidupan, sebab kita juga masih mengharap sekarang pendapatan, pendapatan daerah, mudah-mudahan saja Corona ini cepat selesai."

"Cuma kita harapkan supaya perusahaan ini memperhatikan masyarakat Konawe," imbuh Kery.

Janji Luhut Binsar Pandjaitan

Kemudian Kery mengeluhkan selama ini tidak ada bantuan dari perusahaan tempat para TKA China itu bekerja.

Ia mengakui telah menyurati perusahaan bersangkutan agar bisa memberikan bantuan kepada masyarakat sekitarnya, namun tidak ada balasan apapun.

Kery pun mengungkit janji Luhut yang pernah menawarkannya apapun yang ia mau.

Tetapi bantuan tetap tidak kunjung datang hingga saat ini.

"Menko Maritim katakan 'Sudah Ker apa yang kau minta kita siapkan', tapi kenyataan juga sampai sekarang belum ada itu terima bantuan, bagaimana kita ini," kata Kery menirukan omongan Luhut kepadanya.

Kery mengatakan pihaknya kini lebih memilih untuk mandiri, dan tidak bergantung terhadap bantuan yang tak kunjung ia terima.

"Sehingga sekarang saya bilang sudah kita tidak terima bantuan, kita belajar sendiri saja," kata Kery.

"Sehingga saya harapkan pemerintah pusat kita kasih tenang dulu ini keadaan, semua kalau sudah normal mulai kita tempatkan lagi industri."

Kery kembali menegaskan bahwa ia mengerti covid-19 menyebabkan kegiatan ekonomi di Indonesia terganggu.

"Sebab dengan adanya Corona ini kita bisa tahu ekonomi kita pincang semua," tandasnya.

Nantinya 500 TKA China itu akan diperkejakan di PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI).

Ratusan TKA tersebut telah masuk ke Indonesia secara bertahap sejak Rabu (22/4/2020).

Respon Luhut Binsar Pandjaitan

Sebelumnya, Menko Kemaritiman, dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah menanggapi soal masuknya 49 TKA China ke Kendari, Sulawesi Tenggara.

Ia mengatakan bahwa hal tersebut tidak ada sangkut paut apapun dengan dirinya.

Ia menegaskan tidak pernah dengan sengaja memasukkan TKA untuk kepentingan pribadinya.

Dilansir TribunWow.com dari YouTube Kompastv, Kamis (2/4/2020), awalnya Presenter Rosi Silalahi mempertanyakan mengapa TKA tersebut bisa datang ke Indonesia.

"Orang Indonesia harus disiplin untuk terhubung dari rumah, tapi tenaga kerja asing, terutama dalam hal ini yang disorot adalah tenaga kerja asing asal Tiongkok masih bisa berdatangan," kata Rosi.

Rosi kemudian menceritakan kabar yang beredar menyebutkan, bahwa Luhut memiliki kepentingan tersendiri atas datangnya TKA asal China tersebut.

"Betul bahwa sudah ada keputusan itu tidak lagi bisa, tapi tetap saja ada turunan-turunannya."

"Dan ini juga dianggap karena campur tangan seorang Luhut Binsar Pandjaitan yang sangat patuh, dan terlalu mengakomodasi investasi dari China," lanjut Rosi.

Mendengar pernyataan tersebut Luhut sontak langsung tertawa.

Ia menyindir Rosi tidak mengenalnya dengan baik.

Luhut lalu tegas mengatakan bahwa dia bukanlah orang yang mau disuruh untuk kepentingan orang lain.

"Kamu enggak kenal saya kalau gitu Rosi, mana saya mau diatur-atur orang, enggak mau saya," tegas Luhut.

"Saya selalu melihat kepentingan nasional," katanya.

Luhut Binsar Pandjaitan lalu kembali menegaskan bahwa dirinya tidak pernah membela pihak manapun.

"Lha kok kita itu ribut, wong mereka itu lagi dikarantina kok sekarang, mungkin karantinanya sudah selesai," kata Luhut.

"Saya hanya meluruskan berita."

"Saya juga enggak belain, ngapain saya bela-belain enggak perlu."

Luhut menjelaskan selama sesuai dengan prosedur yang ada maka tidak masalah.

"Tapi yang saya ingin sampaikan, kalau sekarang ada tenaga kerja masuk yang sudah melalui proses," katanya.

"Orang dari negara yang sudah mengeluarkan sertifikat bahwa dia aman, ditambah lagi karantina 14 hari, masuk ke Indonesia, karantina 14 hari, kita butuhkan dia kerja, kita bisa lakukan," lanjutnya.

Pria yang telah beberapa kali menduduki posisi menteri tersebut mengatakan, yang menjadi permasalahan adalah tidak adanya komunikasi antara perusahaan dengan pemerintah daerah setempat.

Di luar hal tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan adanya perkembangan industri justru akan berdampak bagus terhadap perekonomian Indonesia.

"Kalau sudah barang ini jadi Rosi, industri sudah jadi, yang kerja kan 90 persen lebih orang Indonesia, dan itu membuat ekspor kita bagus," papar Luhut.

"Jangan terus buruk sangka."

"Saya sudah hidup bersyukur kok, Tuhan kasih semua berkat buat saya, ngapain saya cari-cari susah merusak reputasi saya di hari tua saya, enggak mungkin lah," imbuhnya. []

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA