AS Akan Boikot Produk China sebagai Hukuman Tak Becus Tangani Corona

AS Akan Boikot Produk China sebagai Hukuman Tak Becus Tangani Corona

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Amerika Serikat dikabarkan bakal mempercepat pemboikotan terhadap suplai produk China dari industri dunia.  

Keputusan itu diambil sebagai hukuman terhadap China yang dianggap tak becus menangani penyebaran virus corona hingga akhirnya menjadi pandemi. 

Presiden Donald Trump yang melancarkan sejumlah serangan ke China belakangan ini, telah berjanji untuk membawa pulang pabrik AS dari luar negeri. Saat ini, menyusul krisis ekonomi dan melonjaknya kematian akibat corona, pemerintah mencoba menghilangkan ketergantungan pasokan dari China.  
“Kami tengah bekerja untuk mengurangi suplai kami dari China dalam beberapa tahun terakhir, tapi kini kami semakin mempercepat upaya itu,” ujar Wakil Menteri Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan Keith Krach seperti dikutip Reuters, Selasa (5/5).  

Kementerian Perdagangan AS beserta pemerintah negara bagian tengah mencari cara untuk mendorong perusahaan agar memindahkan sumber maupun pabriknya dari China. Pemerintah menimbang untuk memberikan insentif pajak dan subsidi guna menopang kebijakan tersebut.  

"Momen ini sempurna. Pandemi ini semakin meyakinkan kekhawatiran semua orang untuk melakukan bisnis dengan China. Semua uang yang mereka pikir bisa dihasilkan melalui kerja sama dengan dengan China sebelumnya, sekarang telah dihancurkan karena krisis ekonomi,” ucap salah satu pejabat AS. 

Duta besar Kolombia di AS, Francisco Santos, mengaku sempat berdiskusi dengan pemerintah AS, Dewan Keamanan Nasional serta Kementerian Keuangan dan Kamar Dagang tentang upaya untuk mendorong perusahaan-perusahaan AS untuk memindahkan beberapa rantai pasokan keluar dari China dan membawanya kembali ke rumah.  

China tercatat menyalip AS sebagai negara manufaktur terbaik dunia pada 2010. Banyak perusahaan AS menginvestasikan dananya di manufaktur China dan mengandalkan penjualan mereka ke 1,4 miliar rakyat China.   

Hingga kini, sudah lebih dari 3,6 juta warga dunia yang terinfeksi corona dengan 252.407 orang meninggal dunia.(*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita