Abrasi Laut Hancurkan Kompleks Kuburan Warga Tionghoa di Aceh

Abrasi Laut Hancurkan Kompleks Kuburan Warga Tionghoa di Aceh

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sedikitnya 20 kuburan etnis Tionghoa di pesisir pantai Gampong (Desa) Suak Ribe, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, porak poranda dihantam gelombang tinggi yang melanda perairan wilayah itu dalam sepekan terakhir.

Gelombang tinggi juga merusak puluhan pondok wisata warga yang berada di sepanjang bibir pantai yang berhadapan dengan Samudera Hindia itu.

iNewsTV melaporkan dari Aceh Barat, Sabtu (30/5/2020), sebagian kuburan tersebut rata dengan bibir pantai akibat dihantam gelombang tinggi. Bahkan ada nisan yang hanyut ke laut.

Kuburan tersebut sebelumnya sudah diminta pemiliknya agar segera dibongkar dan dipindahkan. Namun, belum dilakukan, sehingga lokasi itu kini sudah 30 meter abrasi akibat terkikis ombak.

Sejak tsunami menerjang pesisir Aceh pada akhir 2004, kawasan Suak Ribe memang dijadikan sebagai area pemakaman umum warga turunan Tionghoa yang berdomisili di Aceh Barat.

Hantaman gelombang tinggi sudah menjadi bencana tahunan bagi warga di pesisir Kecamatan Johan Pahlawan terutama Suak Ribe. Warga meminta pemerintah membangun tanggul penahan ombak di pantai untuk mencegah abrasi semakin meluas. Jika abrasi meluas maka bisa mengancam permukiman.

Teuku Razali, Kepala Desa Suak Ribe mengatakan, abrasi sudah terjadi selama satu pekan. Akibat abrasi ini sudah 20 makam yang rusak, puluhan pohon besar tumbang, serta 150 pondok cafe di pinggir pantai hilang dihempas gelombang.

Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gelombang tinggi yang terjadi di perairan Aceh mencapai 4 meter lebih. Warga diminta wasapada. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita