2 WNI Hilang, PKS Minta Pemerintah Usut Perkelahian ABK Indonesia dan China di Malaysia

2 WNI Hilang, PKS Minta Pemerintah Usut Perkelahian ABK Indonesia dan China di Malaysia

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani menyesalkan terjadinya insiden Perkelahian antara Anak Buah Kapal (ABK) asal China dan ABK Indonesia di Perairan Malaysia.

Untuk itu, Netty meminta pemerintah dalam hal ini Kemenlu dan BP2MI, agar segera mengusut tuntas kejadian ini. Pasalnya hingga kini, dari enam ABK yang melompat, dua diantarnya masih belum diketemukan.

"Saya meminta pemerintah untuk mengirimkan tim dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Tenaga Kerja, BP2MI dan lembaga penyalur untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat guna melakukan pencarian korban yang masih hilang hingga saat ini," kata kepada wartawan, Senin (04/5/2020).

Netty mengungkapkan, padahal beberapa waktu silam Komisi IX DPR sudah melakukan rapat koordinasi lintas kementerian seperti Kemenhub, Kemen KKP dan Kemenaker untuk membahas perlindungan bagi ABK dan pekerja di atas kapal yang rentan dengan resiko dan kematian.

Namun, jika ternyata dua ABK ini dinyatakan meninggal dunia, pemerintah melalui tim harus memastikan hak-hak tenaga kerja tersebut yang nantinya dapat diterima oleh ahli warisnya dengan segera, baik dari perusahaan maupun asuransi sosialnya.

"Selain melakukan pencarian, tim ini harus memberikan pendampingan hukum kepada para ABK ini. Jika memenuhi unsur kekerasan dan motif kejahatan dalam kasus ini, bisa dibawa ke ranah hukum," tegasnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Muchamad Nabil Haroen, juga mendesak hal yang sama. Menurutnya, Pemerintah harus menugaskan kementrian terkait untuk investigasi kasus ini.

Jika benar ada Perkelahian dan kekerasan, kata dia, maka harus ada sanksi hukum yang jelas dan tegas. Apalagi kejadian tersebut menyangkut dengan hukum dan keselamatan tenaga kerja Indonesia.

 "Kementerian Luar Negeri, Kementerian Tenaga Kerja dan instansi terkait harus bersama-sama menyelesaikan kasus ini agar terang benderang, juga mencari korban yang masih hilang di laut," kata Nabil, Minggu (3/5/2020).[] 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita