Pengamat: Pengakuan Imigrasi Tidak Punya Data WN China Yang Kunjungi Jakarta Harus Diinvestigasi

Pengamat: Pengakuan Imigrasi Tidak Punya Data WN China Yang Kunjungi Jakarta Harus Diinvestigasi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ternyata sudah bekerja dengan senyap sejak Januari 2020 untuk mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19). Hal itu dilakukan Anies dengan tujuan agar tidak membuat kepanikan di tengah masyarakat.

Saat itu, Anies bersama jajaran Pemerintah Provinsi DKI memantau apa yang terjadi di Jakarta terkait wabah corona. Dirinya bahkan telah mengundang pihak imigrasi untuk mendapatkan data lokasi  Warga Negara Asing (WNA) asal China yang mengunjungi Jakarta. Akan tetapi, pihak Imigrasi justru menyatakan tidak memiliki data tersebut.

Hal itu pun kemudian menimbulkan tanda tanya besar. Mengapa Imigrasi tidak memiliki data tersebut? Padahal Imigrasi merupakan gerbang awal orang untuk masuk ke suatu negara.

Menanggapi fakta itu, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin menyatakan salah satu kelemahan bangsa Indonesia adalah soal data, termasuk pihak Imigrasi.

"Soal data semua lemah. Termasuk imigrasi. Ini sangat bahaya jika imigrasi longgar tak memiliki data. Jika TKA (tenaga kerja asing) asal China masuk Jakarta jumlahnya banyak. Lalu dibilang tak ada datanya. Ini kan bahaya," ujar Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (1/4).

Menurut Ujang, hal tersebut akan menjadi genting karena Pemprov DKI akhirnya kesulitan mendeteksi soal penyebaran Corona yang bisa saja di bawa oleh WNA asal China tersebut.

Oleh sebab itu, Ujang mendesak agar hal ini penting untuk di investigasi. Dirinya menduga bisa saja banyak permainan politik di imigrasi.

"Ngeri-ngeri sedap itu imigrasi. Harun Masiku juga nggak tau," sindir Ujang disertai tawa renyahnya.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita