Data Korban Meninggal Covid-19 antara Nasional dan Jakarta Berbeda, Pengamat: Dimanipulasi?

Data Korban Meninggal Covid-19 antara Nasional dan Jakarta Berbeda, Pengamat: Dimanipulasi?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sampai dengan Senin kemarin (6/4), jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia mencapai 2.491 kasus. Sementara yang meninggal dunia sebanyak 209 orang.

Sementara itu Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemprov DKI Jakarta mengumumkan, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota mencatat ada 621 jenazah yang telah dimakamkan dengan menggunakan protap Covid-19.

Perbedaan data antara dua Gugus Tugas Covid-19 itu membuat resah pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago. Dia menuliskan keresahannya melalui akun Twitter pribadinya.

"Jurubicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan 209 positif Covid-19 meninggal dunia di tanah air. Sementara jenazah dikubur dengan protap Corona 621?" sebut Pangi, Selasa (7/4).

"Ini yang dari awal saya khawatir, bau amis dimanipulasi. Ini adalah musibah bangsa, nggak jujur," sambung Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu.

Kendati begitu, sebelumnya Ketua II Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemprov DKI Jakarta, Catur Laswanto menegaskan, mereka yang meninggal tidak semuanya dinyatakan positif Covid-19.

"Mungkin ada yang bertanya, kok beda (angka) yang meninggal 126 orang dengan 621? Karena di antara ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) itu pada saat meninggal hasil tesnya belum keluar," ujarnya saat konferensi pers di Pendopo Balaikota DKI Jakarta, Senin (6/4). [rm]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita