Akhir Pelarian Para Tahanan Polisi, Kembali ke Jeruji atau Ditembak Mati

Akhir Pelarian Para Tahanan Polisi, Kembali ke Jeruji atau Ditembak Mati

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sebanyak 17 tahanan Polsek Kalideres, Jakarta Barat melarikan diri. Mereka melarikan diri setelah menyekap seorang anggota jaga tahanan.
Dirangkum detikcom, peristiwa ini terjadi pada Kamis 16 April 2020 malam lalu. Dari belasan yang kabur, beberapa di antaranya berhasil tertangkap kembali di dalam markas dan lainnya di Kali Mookervart, Kalideres, Jakarta Barat.

Hanya satu orang yang saat itu berhasil lolos. Tahanan kasus narkoba bernama Supari ini sempat menghirup udara bebas selama sepekan setelah kabur dari tahanan.

Mereka bisa menjalankan rencana tersebut dengan cara menyekap anggota jaga tahanan, anggota dilumpuhkan," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Audie S Latuheru dalam jumpa pers yang disiarkan secara live melalui akun Instagram Polres Metro Jakbar, Jumat (24/4/2020).

Setelah berhasil melumpuhkan petugas jaga, seketika belasan tahanan itu berhamburan keluar dari dalam sel. Sebanyak 9 orang berhasil ditangkap di dalam markas Polsek Kalideres, sedangkan 8 lainnya termasuk Supari berhasil keluar dari Polsek Kalideres.

Tujuh orang saat itu berhasil ditangkap kembali oleh polisi dan warga, setelah mereka menceburkan diri ke Kali Mookervart, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.
Dan malam itu juga 7 di antara 8 itu ketangkap, tinggal 1 yang masih buron yaitu Supari," imbuh Audie.

Enam belas tahanan berhasil ditangkap kembali, kurang dari 24 jam. Selanjutnya polisi melakukan pengejaran dengan melakukan profiling terhadap Supari lewat jaringannya dalam peredaran narkoba.

"Dilakukan pengejaran selama seminggu, akhirnya bisa ditemukan setelah mengikuti jejak jaringan narkoba yang diikuti oleh yang bersangkutan. Jadi tim kita merupakan tim gabungan Satreskrim, Satres Narkoba dan Polsek Kalideres," tutur Audie.

Supari akhirnya ditemukan di Tangerang, Banten pada Kamis 23 April 2020. Namun, proses penangkapan ini mendapat perlawanan dari Supari. Supari menyerang polisi dengan pisau ketika hendak ditangkap polisi.

"Karena memang dia dalam situasi melarikan diri, sehingga selalu berjaga-jaga dengan mempersiapkan senjata tajam," kata Audie lagi.

Takut membahayakan petugas, polisi akhirnya melepaskan tembakan tegas dan terukur hingga mengakibatkan Supari tewas.

"Ketika akan diamankan dia menyerang petugas, akhirnya dilakukan tindakan tegas dan yang bersangkutan kemudian yang bersangkutan terjatuh dan dibawa ke rumah sakit, namun dalam perjalanan yang bersangkutan meninggal dunia," lanjut Audie.


Pada saat penggeledahan, polisi menyita sejumlah barang bukti dari Supari seperti alat isap sabu (bong), pisau untuk menyerang polisi, dan sabu 1 gram. Audie menyebut, sebelum ditangkap Supari juga sempat mengisap sabu.

"Kemudian dilakukan tes, positif metafetamin dan menggunakan ganja," imbuhnya.

Audie menyebut, Supari merupakan otak sekaligus perencana pelarian tersebut. Tak heran, jika Supari bisa kabur cukup lama.

"Jadi kebetulan yang merencanakan kabur itu tersangka Supari, itu sebabnya ketika keluar, yang lainnya mudah tertangkap karena tidak terlalu memahami rencana kabur yang dibuat Supari ini dan dia sudah merencanakan begitu matangnya, sehingga dia langsung keluar dan dia tahu langkah-langkahnya," kata Audie.

Dalam kesempatan yang sama, Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan, Supari terendus dari jejak jaringannya. Tim gabungan kemudian melacak Supari hingga akhirnya ditemukan di Tangerang.

"Memang tersangka dalam pelariannya, kembali ke jaringannya. Memang dia mobile, berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain. Jaringan narkobanya sifatnya tertutup dan mereka tidak mau memberikan info secara pasti terhadap tersangka," tutur Arsya.

Dengan tertangkapnya Supari ini menuntaskan pencarian polisi terhadap 17 tahanan yang kabur. Sebanyak 16 tahanan sudah kembali ke jeruji. Polisi saat ini tengah mengebut pemberkasan para tersangka untuk segera dilimpahkan ke kejaksaan.(dtk)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita