Sandiaga Minta Pemerintah Utamakan Keselamatan Rakyat daripada Investasi

Sandiaga Minta Pemerintah Utamakan Keselamatan Rakyat daripada Investasi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengusaha sekaligus mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, meminta pemerintah mengutamakan keselamatan rakyat di tengah pandemi corona (Covid-19). Sektor ekonomi bukannya tak penting, tapi nyawa seorang rakyat lebih genting.

“Saya memberikan pesan pada pemerintah untuk menempatkan konsep people first. Utamakan keselamatan masyarakat dari segi kesehatan maupun ekonomi,” ujar dia ditemui di Jakarta Pusat Jumat (13/3).

Mengenai perekonomian, Sandiaga meminta pemerintah memastikan pendapatan dan daya beli masyarakat terjaga. Menyelamatkan pekerja dari isu PHK dan fokus utama di ketersediaan lapangan pekerjaan.

“Fokus utama kedua memastikan pasokan bahan pokok. Sehingg ancaman virus tidak akan disrupsi suplai barang,” imbuh dia.

Saat memberi paparan pada agenda Opposition Leaders Economic Forum kemarin, Sandiaga menekankan keselamatan manusia didahulukan jauh di atas kebijakan-kebijakan yang mempertahankan investasi.

“Atau neraca, mempertahankan interkoneksi, bursa saham dan sebagainya. Kita harus fokus di manusianya dulu,” katanya.

Mantan Cawapres pada Pemilu 2019 ini mendorong pemerintah untuk berani mengambil kebijakan yang tidak populer. Seharusnya, kata dia, pejabat negara tak perlu pusing-pusing dengan elektabilitas karena Pemilu 2024 masih jauh.

“Apalagi kita akan masuk ke bulan Ramadhan dan biasanya diikuti dengan kenaikan harga. Jadi selain mengamankan pasokan memastikan rantai distribusinya,” papar dia.

Ketiga, Sandiaga mendorong pemerintah menguatkan usaha dalam negeri, berdikari di bawah kaki sendiri. Mengambil peluang kekosongan rantau pasokan dan menguatkan UKM.

“Karena di balik setiap krisis ekonomi pasti ada peluang. Kita lihat di sektor jamu misalnya, sektor farmasi yang alami lonjakan,”

“Terus terapkan kebijakan antivirus yaitu menebar kemudahan berusaha. Pengusaha biasanya lahir saat ekonkmi mengalami turbulensi,” ucap dia.(*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita