Pasien Covid-19 Terus Bertambah, Pengamat: Itulah Risiko Jika Anies Masih Dianggap Saingan Pusat

Pasien Covid-19 Terus Bertambah, Pengamat: Itulah Risiko Jika Anies Masih Dianggap Saingan Pusat

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Jauh sebelum pemerintah pusat berpikir akan melakukan lockdown, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah membuat skenario karantina wilayah untuk DKI Jakarta.

Namun langkah Anies tersebut tak bisa dieksekusi, karena kewenangan soal karantina ada di pemerintah pusat.

Sayang, langkah pemerintah pusat dalam menghadapi wabah corona ini ternyata lamban. Akibatnya, jumlah pasien yang dinyatakan terjangkit Coronavirus Disease (Covid-19) setiap hari terus bertambah secara signifikan.

"Itulah risiko jika Anies masih dianggap saingan bagi pusat. Kita tahu dan masyarakat pun tahu, Anies paling awal dan terdepan dalam memerangi Corona," ujar pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, Senin (30/3).

Ujang melanjutkan, begitu tahu corona menyebar di Jakarta, Anies dengan sigap langsung meliburkan sekolah dan menutup tempat wisata untuk mengurangi penyebaran virus.

Berbeda dengan pusat yang bergerak sangat lamban. Bahkan para pejabat tinggi negara berpikir corona tak bisa masuk ke Indonesia. Ditunjukkan melalui pernyataan-pernyataan bernada meremehkan virus yang membuat panik nyaris seluruh dunia.

"Pemerintah pusat menutup-nutupi dari awal. Lamban. Saatnya lakukan sinergi yang lebih baik antara pusat dan daerah dalam melawan corona," pungkasnya. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita