Momen Langka, Paramedis Muslim dan Yahudi Berdoa Bersama saat Pandemi Corona

Momen Langka, Paramedis Muslim dan Yahudi Berdoa Bersama saat Pandemi Corona

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Momen langka itu terjadi di Israel, saat petugas medis yang beragama Islam dan Yahudi tertangkap kamera tengah beribadah bersama di tengah pandemi virus corona Covid-19.

Kedua petugas medis yang beragama tradisi Abrahamik tersebut awalnya sedang beristirahat pada waktu yang sama, seusai mengurus seorang pasien corona.

Avraham Mintz dan Zoher Abu Jama baru saja pergi mengecek panggilan dari seorang wanita berusia 41 tahun yang mengalami masalah pernapasan di kota Be'er Sheva, Israel Selatan.

Namun, ketika jam menunjukkan pukul enam sore, dua anggota Magen David Adom (MDA), sebuah layanan tanggap darurat di Israel itu menyadari bahwa itulah satu-satunya kesempatan mereka untuk beristirahat, sehingga mereka menepi untuk berdoa.

Mintz, 42 tahun, adalah seorang Yahudi religius. Ia memanfaatkan waktu istirahat itu untuk berdoa dengan cara berdiri di dekat mobil ambulans yang ia kemudikan, menghadap Yerusalem.

Sementara, Abu Jama, 39 tahun, yang merupakan seorang muslim melaksanakan ibadah salat di sebelahnya, menghadap ke Mekah.

Momen dua orang berbeda agama yang beribadah bersama itu lantas diabadikan oleh seorang pekerja dan dibagikan ke media sosial. Foto mereka pun menjadi viral karena momen tersebut jarang terlihat di Israel.


Dikutip dari Daily Mail, Mintz adalah pekerja penuh waktu di MDA yang bertugas melatih relawan.

Sementara, Abu Jama yang sehari-hari bekerja sebagai intsruktur pengemudi memilih untuk berhenti dari pekerjaannya dan menjadi relawan selama masa pandemi corona.

Mereka berdua akhirnya disatukan dalam misi khusus untuk penanganan wabah virus corona di Israel.

"Dalam hal kepercayaan dan kepribadian, kami percaya pada hal yang sama dan memiliki kesamaan. Saya percaya dia [Mintz] adalah orang yang memberi dan menerima perasaan terhormat itu dan ini penting," ujar Zoher seperti dikutip dari Daily Mail.

Sementara itu, Mintz dalam keterangan terpisah mengatakan bahwa mereka dirinya percaya yang dapat mereka lakukan saat ini adalah berdoa.

"Saya percaya bahwa Zoher dan saya dan sebagian besar dunia memahami bahwa kita harus mengangkat kepala dan berdoa. Hanya itu yang tersisa," katanya.

Hingga saat ini, kasus corona di Israel mencapai 1.238 kasus. Pemerintah Israel melakukan berbagai macam cara untuk menangani pandemi ini, salah satunya adalah dengan membuka bunker perang yang ada di perbukitan Yerusalem.(*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita