Liburan saat Wabah Corona, F-PDIP Sebut Krisdayanti ke Eropa Urusan Keluarga

Liburan saat Wabah Corona, F-PDIP Sebut Krisdayanti ke Eropa Urusan Keluarga

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Anggota Komisi IX DPR Fraksi PDIP Krisdayanti menjadi sorotan netizen karena berlibur di Swiss di tengah wabah virus corona. Apalagi, Krisdayanti merupakan anggota Komisi Kesehatan DPR RI. 

Menanggapi itu, Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin menuturkan pihaknya tak mengetahui jadwal kunjungan pribadi setiap anggota dewan. Namun, kata dia, sejumlah kunjungan komisi batal karena penyebaran virus corona. 

"Kalau kunjungan pribadi pimpinan DPR tidak bisa tahu. Dalam catatan administrasi beberapa kunjungan komisi batal," kata Azis kepada kumparan, Kamis (19/3). 

Sementara itu, dihubungi terpisah, rekan satu Fraksi PDIP Krisdayanti, yang merupakan Anggota Komisi XI Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno, mengatakan lawatan Krisdayanti ke Swiss merupakan urusan keluarga sehingga tak tak bisa dicampuri. 

"Itu urusan keluarga. Beberapa anggota DPR punya anak yang sedang studi di luar negeri. Ada yang pulang sebelum lockdown, ada yang tetap tinggal di sana. Untuk urusan keluarga tentu keputusan diserahkan kepada yang bersangkutan," kata Hendrawan. 

Meski demikian, Hendrawan meminta agar Krisdayanti tetap menjalankan imbauan pemerintah untuk menjaga jarak antar individu. Hal itu, juga dapat diterapkan saat melakukan program reses.

"Imbauan umum adalah menyukseskan program social distancing dalam posisi di mana pun. Sejumlah program reses, sosialisasi dan serap aspirasi masyarakat, kami modifikasi agar interaksi antarorang lebih terkendali," tuturnya. 

Dia juga meminta agar masyarakat tidak panik dalam menghadapi penyebaran virus corona. Sebab, akan mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia. 

"Di lain pihak kami sadar, kita tidak boleh panik. Kepanikan akan memukul ekonomi kita yang sektor informalnya besar. Orang banyak yang hidup dari mobilitas, dari kerja harian, dari kerja serabutan dan jasa-jasa multifungsi," ucap Hendrawan. 

"Ekonomi akar rumput jangan sampai mandek. Berbahaya. Etika gotong royong tetap harus didorong sebagai katup penyelamatan," lanjut dia.[kp]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita