Langkah Universitas Antisipasi Persebaran Corona Jadi Terbatas

Langkah Universitas Antisipasi Persebaran Corona Jadi Terbatas

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sejumlah universitas mengambil langkah antisipasi untuk menekan persebaran virus Corona (COVID-19). Perkuliahan jarak jauh hingga penundaan wisuda diputuskan untuk membatasi persebaran COVID-19.
Universitas Indonesia (UI) melakukan antisipasi penyebaran virus Corona di lingkungan kampus dengan menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sistem kegiatan belajar mengajar PJJ akan diterapkan sejak Rabu (18/3) nanti hingga berakhirnya semester genap tahun ajaran 2019/2020.

Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor SE-703/UN2.R/OTL.09/2020 tentang Kewaspadaan dan Pencegahan Penyebaran Infeksi Covid-19 di Lingkungan Universitas Indonesia, yang diteken Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro, Jumat (13/3/2020). UI masih memperbolehkan KBM dalam bentuk praktik dengan syarat menerapkan upaya pencegahan penyebaran infeksi COVID-19. UI bahkan meminta mahasiswa yang tinggal di kos atau Asrama UI untuk pulang ke rumah masing-masing.

Kebijakan serupa ditempuh Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. UNISA meniadakan perkuliahan di dalam kelas dengan diganti metode lain yang akan digelar pada 16-20 Maret 2020. Keputusan ini tertuang dalam Surat Edaran yang ditandatangani langsung Rektor UINSA Prof Masdar Hilmy sebagai tindak lanjut imbauan dari Kementerian Kesehatan.

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) juga mengeluarkan instruksi terkait pelaksanaan kegiatan pembelajaran, layanan akademik, dan layanan umum untuk pencegahan penyebaran COVID-19. Perkuliahan di UNY dari jenjang diploma hingga S3 akan digelar secara daring mulai pekan depan.

UNY menggelar perkuliahan teori online sejak 16 Maret-30 April 2020. Perkuliahan praktik akan diganti dengan penugasan.

Universitas Gadjah Mada (UGM) juga mengantisipasi penyebaran COVID-19 dengan menggelar perkuliahan menggunakan fasilitas online menggunakan Webex atau aplikasi interaksi online lainnya. Hal ini didasarkan pada surat edaran yang dikeluarkan Rektor UGM, Prof Panut Mulyono, terkait kesiapsiagaan di lingkungan kampus.

UGM juga memutuskan kegiatan pembimbingan, konsultasi dan ujian, seperti ujian skripsi, tesis, disertasi dan sejenisnya. Panut meminta dilakukan secara daring dan atau menggunakan sistem dan aplikasi yang telah disediakan.

Kampus lain yang memutuskan menggelar perkuliahan secara online ialah Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).

Selain menggelar perkuliahan online, universitas-universitas lain juga mencegah penyebaran COVID-19 dengan jalan menunda wisuda para mahasiswa. Kebijakan ini diambil sejumlah kampus.

Dari catatan detikcom, beberapa kampus yang menunda wisudanya ialah Universitas Mercu Buana (UMB). UMB juga akan mengalihkan perkuliahan secara online.

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menunda pelaksanaan wisuda periode Maret 2020. Instruksi langsung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 35492/A.A5/HK/2020 tanggal 12 Maret 2020 tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Desease (COVID-19) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Universitas Jember (Unej) juga menunda pelaksanaan wisuda 900 mahasiswanya dalam upaya mencegah penyebaran virus corona. Wisuda yang sedianya digelar 28 Maret 2020 ditunda sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Sementara itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) akhirnya untuk kali pertama dilaksanakan tanpa adanya prosesi jabat tangan wisudawan dengan rektor. Kebijakan khusus di wisuda ke-121 di ITS ini dilakukan untuk mencegah penyebaran corona.

Dalam wisuda yang berlangsung di Graha Sepuluh Nopember ITS selama dua hari, mulai Sabtu (14/3), seluruh wisudawan hanya berkesempatan menerima ijazah dan langsung berfoto dengan Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng. Tak mau kecolongan dengan ancaman virus Corona, wisudawan juga diwajibkan memakai hand sanitizer yang telah disediakan oleh panitia sebelum naik ke panggung penerimaan ijazah.

Sekretaris Institut ITS Dr Suhartono SSi MSc beralasan, jika hal tersebut merupakan implementasi dari arahan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) untuk menghindari kontak langsung antar sesama orang, termasuk juga berjabat tangan satu sama lain.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita