Kronologi Penanganan Pasien Corona Seperti Benang Kusut

Kronologi Penanganan Pasien Corona Seperti Benang Kusut

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sejumlah keterangan dari pemerintah mengenai proses penanganan terhadap virus corona baru atau Covid-19 masih mengganjal di benak publik. Mulai dari uraian penyebab pasien bisa positif corona hingga klaim tindak lanjut terhadap penanganan kasus ini. Pasalnya keterangan itu bertentangan dengan yang disampaikan pasien.

Dalam sebuah keterangan kepada wartawan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengurai bahwa pasien 1 dan 2 tertular oleh warga negara Jepang yang berkunjung ke rumah kedua pasien. Disebutkan bahwa WN Jepang yang tinggal di Malaysia adalah teman dekat pasien.

“Teman dekatnya datang ke rumah. Di sini, di daerah Depok," kata Terawan usai pengumuman ada warga Indonesia positif corona, Senin lalu (2/3).

Namun saat mengulangi kronologi itu, keterangan mantan kepala RSPAD Gatot Subroto tersebut berubah. Disebutkan bahwa pasien tertular saat menghadiri acara dansa di Jakarta.

"Dia dansa dengan teman dekatnya, tanggal 14 Febuari," kata Terawan.

Sementara berdasarkan keterangan pasien 2 ke wartawan, anaknya yang merupakan pasien 1 tidak sama sekali mengenal WN Jepang yang menulari.

Perjumpaan dengan WN Jepang disebutkan terjadi saat sang anak mengisi acara sebagai pembawa acara di Kemang. Di mana dalam acara itu ada seorang perempuan WN Jepang, yang belakangan juga positif corona di Malaysia, turut hadir.

Pasien tersebut mengatakan, saat itu anaknya menjadi host dalam sebuah acara yang diselenggarakan di daerah Kemang. Kebetulan, saat itu ada seorang perempuan WN Jepang di acara tersebut.

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah mengetahui dua warga terjangkit corona setelah melakukan penelusuran terhadap WN Jepang yang dinyatakan positif corona usai meninggalkan Indonesia.

Kata Jokowi, pemerintah menelusuri jejak orang Jepang tersebut, mulai dari tempat yang dikunjungi hingga dengan siapa yang bersangkutan berinteraksi.

Seolah menguatkan, Menkes Terawan juga menyatakan bahwa penemuan pasien corona dilakukan setelah pemerintah mendapat info dari Malaysia soal WN Jepang dan kemudian melakukan penelusuran.

Sementara berdasarkan pengakuan pasien pada wartawan, disebutkan bahwa mereka sendiri yang meminta untuk dilakukan tes corona. Hal ini seiring kabar dari seorang rekan bahwa WN Jepang yang hadir di acara dansa positif corona.

Di satu sisi, kedua pasien memang terus mengalami batuk dan demam yang tidak kunjung sembuh. Keduanya lantas berobat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok dan mengajukan tes corona.

Pasca mengajukan permintaan itu, mereka langsung dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso. Keduanya bahkan mengaku baru tahu positif corona setelah Jokowi mengumumkan ke publik.

Kejanggalan-kejanggalan ini semakin membuktikan bahwa kronologi dari kasus penanganan virus mematikan dari Wuhan, China ini seperti benang kusut. Dibutuhkan kejelasan tanpa ditutup-tutupi agar rakyat merasa aman dan terlindungi. (Rmol)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA