Ini Riwayat Mahasiswa Universitas Brawijaya yang Berstatus PDP Corona

Ini Riwayat Mahasiswa Universitas Brawijaya yang Berstatus PDP Corona

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Satu mahasiswa Universitas Brawijaya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona. Mahasiswa Fakultas Teknik itu disebut tak memiliki riwayat kontak langsung dengan penderita Corona maupun daerah terinfeksi.
"Ini awalnya kan orang tuanya meninggal diduga terinfeksi Corona. Tetapi hasilnya negatif," ungkap Rektor Universitas Brawijaya Profesor Nuhfil Hanani kepada wartawan di gedung rektorat Universitas Brawijaya Jalan Veteran, Kota Malang, Sabtu (14/3/2020).

Nuhfil melanjutkan, ada kejanggalan dalam persoalan ini. Ibu dari mahasiswa yang merawat justru negatif dan kini muncul dugaan mahasiswa tersebut tertular.

Istrinya yang merawat tidak terkena, kemudian anaknya sakit. Dan kemudian timbul kecurigaan, begitulah kira-kira," sambung Nuhfil.

Nuhfil menegaskan, pengecekan sekaligus observasi kemudian dilakukan terhadap mahasiswa tersebut berdasarkan kecurigaan awal itu.

Pihaknya berharap, hasil spesimen yang dikirim ke Balibangkes, Kementerian Kesehatan di Jakarta negatif terinfeksi virus Corona. "Mudah-mudahan hasilnya nanti tidak terkena (terinfeksi)," tegas Nuhfil.

Terpisah, Ketua Satgas Covid-19 Universitas Brawijaya dr Aurick Yuda menyatakan, bahwa mahasiswa tersebut telah dalam pantauan tenaga medis di RS dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

Jika merujuk pada kriteria suspect maupun positif terinfeksi virus Corona untuk mahasiswa tersebut dapat dinyatakan tidak terpenuhi.

Sekarang posisinya sudah dalam pantauan tenaga medis di RSSA. Jika mengacu kriteria sangat tidak memenuhi, pertama tidak pernah kontak erat dengan pasien positif Covid-19, juga tidak bepergian ke wilayah terinfeksi Corona, serta tidak pernah berada di fasilitas kesehatan yang tengah menangani Corona," tandasnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Malang menyebut, satu mahasiswa Universitas Brawijaya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Penanganan sudah dilakukan termasuk pengiriman spesimen melalui swab lendir, hidup dan tenggorokan ke Balitbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita