Gandeng Investor China, Luhut Datangkan 40 Ton Masker hingga Alat Tes Corona

Gandeng Investor China, Luhut Datangkan 40 Ton Masker hingga Alat Tes Corona

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) di bawah pimpinan Luhut Pandjaitan menggandeng Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) untuk mendatangkan 40 ton alat-alat kesehatan dari China. 

Alat kesehatan berupa masker hingga alat tes corona itu rencananya diangkut pesawat Garuda Indonesia jenis Boeing 777. Barang barang itu dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta malam ini, Kamis (26/3) .

Juru bicara Kemenko Marves, Jodi Mahardi, mengatakan alat-alat itu didapat dari beberapa perusahaan asal China yang berinvestasi di Indonesia. Para donatur itu sebagian besar merupakan investor yang telah berinvestasi di Indonesia seperti di Morowali, Weda Bay, Obi, Kendari, Konawe, dan daerah sekitar. 

“Kemenko Marves, sesuai arahan dari Pak Luhut, bekerja sama dengan APLSI mengkoordinir bantuan dari berbagai perusahaan tersebut agar dapat segera terkirim ke Indonesia dan dapat terdistribusi dengan baik untuk memenuhi kebutuhan yang sangat banyak dan mendesak. Dengan demikian, diharapkan penanganan wabah ini dapat berlangsung lebih cepat dan warga dapat kita lindungi, termasuk keselamatan petugas medis yang saat ini berjuang di garis terdepan,” ujar Jodi dalam keterangan resmi, Kamis (26/3). 

Menurut Jodi, China saat ini mulai membagikan alat-alat kesehatan kepada negara lain lantaran jumlah kasus sudah mulai turun di Negeri Tirai Bambu itu. 

Adapun pasokan medis itu, terdiri dari test kit COVID-19, masker N95, masker bedah, hingga alat pelindung diri seperti baju, kacamata, sarung tangan, dan sebagainya. Seluruh bantuan tersebut nantinya akan didistribusikan melalui BNPB, kampus-kampus, dan lainnya. 

Selain memberikan bantuan alat kesehatan, Kemenko Marves bersama APLSI juga mengkoordinasikan pemberian bantuan alat lab untuk memeriksa COVID-19 kepada 6 Fakultas Kedokteran di Indonesia berupa alat PCR dan RNA extraction machine. Alat lab ini akan mampu memeriksa swab test yang dilakukan untuk mendeteksi COVID-19. 

"Ke depan setelah alat ini dikirimkan, diharapkan pada bulan April minggu kedua semua Fakultas Kedokteran tersebut akan memiliki kemampuan untuk melakukan tes masing masing sebanyak 1.000 sampel per harinya," jelasnya. 

Sebelumnya, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah terbuka untuk menerima bantuan dari negara manapun, mengingat pandemi virus corona merupakan bencana global. Luhut memastikan pemerintah juga tidak asal menerima tanpa memperhatikan aspek keamanannya. 

"(Dalam situasi ini) Kita ambil keputusan harus cepat dan tepat karena ini menyangkut hal yang sangat serius. Tentunya ini akan melalui prosedur pemasukan bantuan, BNPB di bawah Komando Pak Doni Monardo sebagai koordinator untuk menyalurkan bantuan ini segera ke masyarakat. Publik, masyarakat dan media harus tahu kemana, jika mereka memerlukan bantuan, jadikan satu pintu," ujar Luhut, Kamis (19/3). (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita