Dokter Penyakit Dalam UI Berikan Resep Vitamin Dan Rempah Tradisonal Ke Terduga Infeksi Corona, Bagaimana Hasilnya?

Dokter Penyakit Dalam UI Berikan Resep Vitamin Dan Rempah Tradisonal Ke Terduga Infeksi Corona, Bagaimana Hasilnya?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pandemi virus corona baru (Covid-19) yang tengah mewabah dihampir belahan dunia belum ditemukan obatnya. Beberapa praktisi kesehatan pun masih meyakini virus asal Wuhan, China ini mampu sembuh dengan sendirinya (Self Limited Disease).

Akan tetapi, untuk mencegah dan melawan infeksi virus ini, beberapa resep untuk menjaga daya tahan tubuh dibagikan oleh banyak dokter. Tidak terkecuali oleh dokter spesialis penyakit dalam Universitas Indonesia (UI), Andi Khomeini Takdir Haruni.

Dalam akun Twitternya @dr_koko28, Andi Khomeini Takdir Haruni menceritakan pengalamannya membantu temannya yang diduga terinfeksi corona.

"Kemarin ada teman yang sakit. Gejala-gejalanya agak mirip-mirip "itu" (Covid-19) pas gua diceritakan. Cepat perburukan. Dalam dua malam," cuitnya pada Sabtu (21/3) pukul 10:22 WIB.

Masih dalam cuitan yang sama, pendiri Junior Doctors Network (JDN) Indonesia ini melanjutkan, dengan menuliskan resep yang dia berikan kepada temannya tersebut.

"Gua advis dari jauh. 1000 IU vitamin D, 2000 mg vitamin C, wedang jahe 2 kali sehari. Makan enak dan sehat," Andi Khomeini Takdir Haruni menyebutkan resep vitamin dan rempah-rempah tradisionil yang diberikan kepada temannya.

Alhasil, dinyatakan oleh Andi Khomeini Takdir Haruni, keadaan temannya tersebut membaik. Kemudian, sudah bisa melakukan cara antisipatif menghalau infeksi corona lewat berjemur.

"Alhamdulillah pagi ini dikabarkan membaik. Sudah berjemur pula," pungkasnya dalam cuitan yang sama.

Sebagai informasi, pemerintah sampai saat ini masih belum menemukan obat-obatan yang bisa menyembuhkan pasien positif virus corona.

Namun demikian, Presiden Joko Widodo telah memesan 2-3 juta pcs obat jenis Avigan dan choloroquin. Obat ini disinyalir berpotensi menyembuhkan pasien corona, karena sudah pernah diuji coba oleh pemerintah China dan berhasil. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita