RSUD Arifin Achmad Siap Operasi Siswi SMA di Kampar Idap Kanker Tulang

RSUD Arifin Achmad Siap Operasi Siswi SMA di Kampar Idap Kanker Tulang

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Siswi SMA kelas 12 di Kabupaten Kampar Riau mengidap penyakit kanker tulang. Pihak rumah sakit merekomendasikan untuk dioperasi.
Kabar siswa SMA cantik ini dianggap tidak memiliki dana untuk biaya perawatan ramai dibahas di media sosial. Tapi ternyata siswi bernama Riska Ramadhani (17) memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Kami sudah membawa pasien tersebut ke RSUD Arifin Achmad. Soal dana pengobatan tidak ada persoalan karena ditanggung KIS," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Nazir kepada detikcom, Sabtu (1/2/2020).

Mimi menjelaskan, bahwa pasien tersebut telah dirujuk ke RSUD Arifin Achmad pada Selasa (28/1). Kedatangannya dilakukan pendampingan Puskesmas dan Dinkes Riau.

"Telah dilakukan pemeriksaan oleh dokter di Poli bedah onkologi dr Elfadri. Telah dilakukan edukasi kepada pasien pihak keluarganya untuk menyampaikan kondisi pasien dan tindakan yang akan dilakukan secara klinis," kata Mimi.

Persoalan paling mendasar adalah, sambung Mimi, keraguan pihak keluarga inti atas rencana tindakan amputasi yang akan dilakukan RSUD Arifin Achmad.

"Jadi bukan persoalan dana karena pembiayaan ditanggung KIS yang didanai APBN," kata Mimi.

Kepala RSUD Arifin Achmad dr Nuzelly Husnedi menambahkan, untuk penanganan pasien tidak perlu dirujuk ke luar. Karena pihak RSUD tersedia tim medis dan peralatan penanganan pasien kanker tulang.

"Kondisi kaki pasien kan sudah membengkak. Dari pemeriksaan tim medis kita, kemungkinan terburuk adalah tindakan amputasi," kata Nuzelly.

Namun menurutnya, jika ada keputusan untuk dilakukan operasi, akan ada tindakan medis berikutnya untuk pengecekan ulang secara menyeluruh.

"Misalkan, kanker tulang ini sudah sampai mana menyebarnya. Nah, ini harus ada kepastian dari pasien dan keluarganya mau apa tidak," kata Nuzelly.

Nuzelly menyadari, persoalan ini tentunya membawa dampak psikologi yang mendalam untuk pasien dan keluarga. Karena itu pihaknya menyerahkan keputusan kepada keluarga inti pasien.

"Soal dananya tak masalah karena ada KIS. Kita sudah berikan masukan penanganan kanker tulang ini kemungkinan terbaik dan terburuknya. Kita kembalikan ke pihak keluarganya. Pada prinsipnya rumah sakit kita sudah mampu melakukan operasi ini, tanpa dirujuk ke luar," tutup Nuzelly.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita