Mahathir Serukan Trump Mundur Demi Menyelamatkan Amerika

Mahathir Serukan Trump Mundur Demi Menyelamatkan Amerika

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad telah menyerukan pengunduran diri Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Mahathir mengatakan bahwa hal tersebut untuk menyelamatkan Amerika.

"Warga Amerika adalah orang-orang yang baik, tapi Presiden Trump tidak," kata Mahathir seperti dilansir media Malaysia, The Star, Senin (10/2/2020).

"Saya meminta dia mundur demi menyelamatkan Amerika," imbuh Mahathir.

Sebelumnya pada Sabtu (8/2), Mahathir mengatakan bahwa Trump seharusnya mundur dikarenakan rencananya mengenai perdamaian antara Israel dan Palestina.

Komentar Mahathir itu mengundang reaksi dari Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Malaysia. Pihak Kedubes menyatakan kecewa atas komentar Mahathir.

"Kami kecewa dengan komentar perdana menteri tentang Presiden Trump," kata Kedubes AS dalam cuitan di Twitter.

Kedubes AS menyatakan bahwa pernyataan Mahathir "tidak dalam semangat dialog konstruktif yang telah lama berfungsi sebagai dasar hubungan AS-Malaysia".

Disebutkan bahwa kemitraan antara AS dan Malaysia telah menghasilkan hasil penting secara regional dan global. "

Malaysia telah mengkritik rencana perdamaian Trump sebagai berat sebelah dan menguntungkan pemerintah Israel, dan Mahathir mengatakan bahwa Trump telah "merendahkan peran dan kebijakannya" dan "mencoba menggunakan tekanan asing untuk memenangkan pemilihan".

Sebelumnya pada 28 Januari lalu, Trump mengumumkan rencana perdamaian Israel-Palestina yang dibahasnya bersama PM Palestina Benjamin Netanyahu di Washington, AS. Rancangan itu disusun oleh suami Ivanka Trump, Jared Kushner, yang juga menjabat sebagai penasihat khusus Trump.

Rencana itu antara lain mengakui kedaulatan Israel atas Yerusalem dan wilayah Palestina yang diduduki dan dipenuhi pemukiman ilegal Yahudi. Kepada Palestina, Trump berjanji akan mengakui Negara Palestina Merdeka. Namun negara itu dilarang memiliki militer sendiri dan penjagaan keamanan sepenuhnya akan dilakukan oleh aparat dan militer Israel.

Presiden Palestina Mahmud Abbas pun geram atas rencana tersebut. Dikatakannya, rencana kesepakatan itu harus dihentikan dan "dimasukkan ke tong sampah sejarah".(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita