Korban Corona Di Korsel Hampir 1.000 Orang, KBRI Terus Pantau Kesehatan WNI

Korban Corona Di Korsel Hampir 1.000 Orang, KBRI Terus Pantau Kesehatan WNI

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Melonjaknya pasien terinfeksi corona (Covid-19) di Korea Selatan telah membuat masyarakat Indonesia khawatir. Terlebih pemerintah Korea Selatan pun telah meningkatkan status kewaspadaan menjadi "Red Alert" dan menjadikan Daegu serta Gyeongsangbuk-do sebagai “special care zones”.

Tercatat, warga negara Indonesia (WNI) yang berada di negeri ginseng tersebut sebanyak 37.043 orang untuk saat ini. Data tersebut dirilis oleh Kedutaan Besar RI di Seoul dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/2).

Menurut KBRI, pihaknya terus meningkatkan upaya perlindungan WNI dengan berbagai langkah. Utamanya terus menyebarkan berbagai informasi penting mengenai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan virus corona.

"Hal ini dilakukan baik secara langsung maupun dengan berkoordinasi bersama simpul-simpul dan tokoh masyarakat mitra KBRI, paguyuban kedaerahan, mahasiswa, juga kelompok keagamaan seperti Jamaah Masjid Indonesia dan juga Jamaat Gereja Indonesia," pernyataan kedutaan.

Secaara khusus, pihak KBRI bahkan menelepon sebagaian WNI secara langsung, Khususnya mahasiswa dan WNI yang tinggal di daerah paling terdampak seperti Daegu dan Gyeongsangbuk-do. Gunanya, untuk mengetahui secara langsung kondisi terkini mereka, mulai dari ketersediaan makanan hingga masker.

Selain berkoordinasi dengan pemerintah pusat, KBRI juga bekerja sama dengan berbagai instansi seperti BNI-46 untuk membagikan masker kesehatan gratis.

“Saya percaya bahwa Pemerintah Korea Selatan mampu menangani wabah ini. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap langkah-langkah penanganan pemerintah Korsel," ujar Dutabesar RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi.

“Saya terus mengimbau agar masyarakat tetap tenang, selalu mengikuti perkembangan melalui sumber-sumber terpercaya dan juga berbagai imbauan KBRI melalui media sosial KBRI Seoul," lanjutnya.

Selama beberapa pekan terakhir, KBRI juga mengintensifkan informasi langkah-langkah pencegahan dari paparan COVID-19. Tak ayal sarana komunikasi ini menjadi rujukan penting bukan saja untuk masyarakat Indonesia di Korea Selatan namun juga keluarga mereka di Indonesia.

KBRI juga selalu siap dihubungi melalui hotline. Di mana hotline KBRI aktif selama 24 jam selama 7 hari dalam sepekan.

Hingga Selasa (25/2), Korea Selatan telah melaporkan 977 kasus baru corona. Angka ini merupakan angka tertinggi di luar Tiongkok, sebagai pusat penyebaran virus.

"KBRI Seoul secara aktif akan terus memantau perkembangan ini dan menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan sembari mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan terus waspada," pungkas keterangan tersebut.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita