India Minta Rusia Kirimkan Rudal S-400 untuk 2021, Amerika Ancam Akan Ada Sanksi

India Minta Rusia Kirimkan Rudal S-400 untuk 2021, Amerika Ancam Akan Ada Sanksi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Rusia telah lama menjadi pemasok utama peralatan militer untuk India. Dalam catatan Stockholm Peace Research Institute, negara itu menyumbang hingga 62 persen dari total impor senjata selama lima tahun terakhir.

Kini, India juga berada dalam negosiasi peralatan militer rudal Rusia. Diberitakan oleh RIA Novosti, Rusia akan mengirimkan sistem rudal darat ke udara rudal S-400 ke India pada akhir 2021.

Kesepakatan sebesar 5 miliar dolar untuk rudal S-400 Rusia itu telah ditandatangani pada 2018.

Wakil Direktur Layanan Federal untuk Kerja Sama Teknis-Militer (FSMTC), Vladimir Drozhzhov, mengatakan pengiriman akan dilakukan pada akhir 2021.

"Kontrak sedang dilaksanakan sesuai jadwal. Pengiriman pertama akan berakhir pada akhir 2021," ujar Drozhzhov, saat berada di pameran industri pertahanan DefExpo 2020 di Lucknow, India, seperti dikutip Al Jazeera, Rabu (5/2).

Menurut Drozhzhov, dalam tiga tahun terakhir, New Delhi telah membeli senjata Rusia senilai 15 miliar dolar.

"Portofolio pesanan telah melampaui 15 miliar dolar selama tiga tahun terakhir. Jika kita berbicara tentang volume produk yang dikontrak, yaitu, sejak 1991, volume ini telah mencapai sekitar 70 miliar dolar," jelas Drozhzhov.

Meski begitu, India rupanya juga menjalin kerja sama dengan Amerika Serikat dan Israel untuk pasokan senjata.

AS memperingatkan bahwa India dapat menghadapi sanksi jika melanjutkan kesepakatan S-400. AS juga telah mengeluarkan ancaman serupa ke Turki atas rencana pembelian sistem pertahanan rudal yang sama.

Di bawah undang-undang AS, yang dikenal sebagai Tindakan Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA), pembelian peralatan pertahanan dari Rusia dapat dikenai sanksi. Namun begitu, presiden AS bisa saja dapat memilih untuk mengabaikannya.

Sistem rudal S-400 adalah platform senjata canggih dengan jangkauan maksimum 400 kilometer, dan dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan terbaik yang ada.

Pada bulan November, agensi yang sama mengutip direktur umum eksportir senjata negara Rusia Rosoboronexport, Alexander Mikheev, yang mengatakan pengiriman akan dimulai pada September 2021.

Kepala konglomerasi Rusia Rostec, Sergey Chemezov, mengatakan pada bulan November lalu New Delhi telah membayar uang muka sebesar 800 juta dolar untuk sistem rudal anti-pesawat.[rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita