BMKG: Hujan Lebat Di Jakarta Dampak Dari Dua Siklon Tropis

BMKG: Hujan Lebat Di Jakarta Dampak Dari Dua Siklon Tropis

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Hujan lebat melanda wilayah ibukota pada Senin malam (24/2) hingga Selasa pagi (25/2). Akibatnya, sejumlah titik di wilayah DKI Jakarta tergenang air.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa hujan lebat selama lebih dari 7 jam itu terjadi lantaran ada dua siklon tropis yang melintas di wilayah Indonesia, yaitu siklon tropis Esther dan Ferdinand.

"Salah satu penyebab hujan dengan intensitas tinggi di DKI Jakarta dan sejumlah wilayah lainnya karena dampak adanya siklon tropis," ujar Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Fachri Radjab seperti dikutip dari Antara sesaat lalu.

Selain siklon tropis tersebut, Fachri mengatakan bahwa saat ini aliran massa udara yang bertiup di atas wilayah Indonesia banyak mengandung uap air.

Ada sejumlah daerah yang kemudian menjadi titik pertemuan angin. Akibat kedua peristiwa tersebut dan dipadu dengan siklon tropis Esther dan siklon tropis Ferdinand, maka pertumbuhan awan-awan hujan semakin meningkat.

BMKG memang telah memantau siklon tropis Esther di Teluk Carpentaria, sekitar 930 km sebelah selatan barat daya Merauke dan bergerak ke selatan barat daya menjauhi wilayah Indonesia.

Sementara siklon tropis Ferdinand terpantau di Samudra Hindia, selatan Nusa Tenggara Barat sekitar 590 km sebelah selatan Bima (NTB) dan bergerak ke barat daya menjauhi wilayah Indonesia.

Dampak dari kedua siklon tersebut, hujan intensitas sedang hingga lebat berpeluang terjadi di wilayah Jawa, Bali, NTB, NTT, dan Maluku.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah wilayah DKI Jakarta yang tergenang di sejumlah titik akibat hujan semalaman.

Selain hujan, peristiwa ini juga berpotensi mengakibatkan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di Samudra Hindia selatan Kupang, Pulau Rote, perairan selatan Kupang, Laut Sawu bagian utara, Laut Sawu bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, Laut Arafuru bagian barat, Laut Arafuru bagian timur, Kepulauan Aru, perairan Kepulauan Kai, perairan selatan Pulau Seram, perairan Kepulauan Tanimbar dan perairan Yos Sudarso.

Sedangkan gelombang dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, selatan NTB, Samudra Hindia selatan Pulau Sumba, Pulau Sabu, Laut Arafuru bagian tengah, Laut Arafuru bagian Timur dan Laut Arafuru selatan Merauke.(rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita