Andi Arief: SMI Resah Karena Tekanan Bailout Jiwasraya

Andi Arief: SMI Resah Karena Tekanan Bailout Jiwasraya

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Megaskandal Jiwasraya masih belum jelas juntrungannya meski sudah menetapkan sejumlah tersangka. Bahkan ada dugaan, kasus ini akan di-bailout dengan berbagai macam alasan di belakangnya.

Politikus Partai Gerindra, Andi Arief, pun menghubungkan kasus Jiwasraya dengan Century yang sama-sama telah membuat negara rugi triliunan rupiah. Dalam kasus Century, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) disasar karena bailout para penjahat, termasuk LC Fiktif, harus bayar penuh kerugian negara.

"Dalam kasus Jiwasraya, SMI disasar karena tanpa bailout perampok harus disita rampokannya dan atau wajib bayar. Beberapa penjahat ada di DPR atau berhubungan," terang Andi Arief melalui akun Twitter @AndiArief_, Selasa (11/2).

"Erick Tohir paling mengerti soal Jiwasraya di antara seluruh menteri Pak Jokowi karena PT Mahaka Media miliknya bersinggungan dengan penempatan dana Jiwasraya. Pak Menteri ini tahu masalah dan menanggulanginya, karena terlibat langsung perusahaannya. Saya duga dia probailout," tambahnya.

Karena itu, Andi Arief meminta DPR dan rakyat harus lebih kritis dalam melihat kasus Jiwasraya ini. Dia bahkan menduga pembentukan Panitia Kerja (Panja) menjadi pintu masuk rencana Presiden Joko Widodo untuk mem-bailout Jiwasraya dengan berbagai motif, termasuk tak ganggu investasi.

Tambah Andi Arief, dalam upaya bailout ini nanti skema bisnisnya hanya akal-akalan, bisa berupa holding ataupun lainnya.

"Intinya bailout. Hati-hati," tegas pria kelahiran Bandar Lampung ini.

"Dugaan saya (dugaan ini sih), jika SMI resah dua bulan terakhir, karena tekanan bailout Jiwasraya plus ASABRI tinggi sekali. Keilmuan dan pengalaman SMI pasti menolak bailout, namun ada risiko reshuffle kabinet. Apalagi ada rumor persaingan dengan mafia UGM di kabinet ekonomi," ucap Andi Arief.

Mantan Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam pada 2009-2014 ini bahkan dengan tegas kalau Jiwasraya adalah sebuah perampokan di tempat terang.

"Perampokan di tempat terang, namun CCTV akan dihilangkan. Itulah skandal Jiwasraya," demikian Andi Arief.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita