AHY Dinilai Belum Layak jadi Capres

AHY Dinilai Belum Layak jadi Capres

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Jakarta, Raden Ujang Komarudin mengatakan, analisa IndecenterS yang  menyebut, AHY belum layak bersaing dengan Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang diunggulkan maju sebagai capres pada Pemilu 2024 adalah hal wajar. Karena bagaimana pun AHY punya potensi untuk menjadi capres 2024. Apalagi AHY juga mempunya partai yakni Demokrat.

Menurut Ujang, selain mempunyai partai, AHY juga mempunyai potensi untuk menjadi capres 2024. Apalagi AHY masih berusia muda. Pemilih Indonesia ke depan juga 60% lebih anak-anak muda. 

"Sama seperti Prabowo waktu Pilpres 2019 kemarin. Ngukur kinerja Prabowo susah," ujar Raden Ujang Komarudin kepada Harian Terbit, Minggu (23/2/2020).

Diketahui Direktur Eksekutif Indonesian Democratic Center for Strategic Studies (IndecenterS) Girindra Sandino menyarankan agar Partai Demokrat mencari tokoh politik di luar garis keturunan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk dipersiapkan sebagai kandidat ketua umum, sekaligus capres di Pilpres 2024 mendatang. Langkah tersebut lebih baik, karena upaya yang telah dilakukan untuk mengorbitkan putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selama ini, terkesan kurang berhasil.

“Dimulai dari Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, perolehan suaranya hanya berada di urutan terakhir atau di urutan ketiga. Kemudian saat pilpres kemarin, tidak ikut tampil sebagai kandidat presiden maupun wakil presiden,” ujar Direktur Eksekutif Indonesian Democratic Center for Strategic Studies (IndecenterS) Girindra Sandino dikutip dari jpnn.com, Sabtu (22/2/2020).

Gigin -panggilan karib Girindra memaparkan, fakta lain, AHY juga tidak diangkat sebagai salah seorang menteri atau wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju yang dibentuk Jokowi-Ma’ruf Amin. Padahal, ada sejumlah tokoh muda yang diangkat sebagai pembantu presiden.

Gigin menyarankan Demokrat mulai memikirkan calon alternatif lain yang punya magnet politik untuk diangkat sebagai ketua umum atau kandidat presiden nantinya. Misal, mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.(ht)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita