Cerita 'Raja' Toto Gagal di Yogya, Lalu Bangun Keraton Agung Purworejo

Cerita 'Raja' Toto Gagal di Yogya, Lalu Bangun Keraton Agung Purworejo

Gelora Media
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Polisi mengungkap 'Raja' Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso (42), memilih Purworejo, Jawa Tengah, sebagai lokasi mendirikan 'kerajaan' setelah gagal beraksi di Yogyakarta. Namun, dari pengakuannya, ia mendapat bisikan gaib berupa wangsit.

"Betul, infonya pernah di Yogya ditolak warga, makanya dia masuk Jawa Tengah, ditolak juga," kata Kabid Humas Polda Jateng-Jatim ini 8y ini 8y6 Kombes Iskandar kepada wartawan di kantornya, Rabu (15/1/2020).

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, Toto pernah mengaku sebagai Dewan Wali Amanat Panitia Pembangunan Dunia Wilayah Nusantara dalam organisasi Jogja Development Committee (DEC) pada 2016. Jogja DEC menjanjikan kesejahteraan finansial bagi para pengikutnya.

Namun saat itu keberadaan Jogja DEC tidak terdaftar5 sebagai sebuah organisasi resmi di kantor Kesbang Kota Yogyakarta. Polisi saat itu juga memantau aktivitas Jogja DEC tersebut.

Keraton Agung Sejagat di Purworejo ternyata tidak jauh beda dengan Jogja DEC. Dalam keraton itu, Toto menjanjikan jabatan serta gaji tinggi dalam dolar. Namun anggota yang mendaftar harus menyetor uang.

Toto dan 'permaisuri'-nya bernama Fanni Aminadia ditangkap polisi dengan dugaan penipuan dan penyebaran berita bohong.

Dalam keterangannya saat jumpa pers, Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel mengungkap isi wangsit Toto. "(Isi wangsitnya) yang untuk segera mendirikan kelanjutan daripada Kerajaan Mataram, pusatnya di Kecamatan Bayan, Purworejo," kata Rycko.

"Kemudian tempat tinggalnya, tersangka ini KTP-nya di Ancol, Jakarta Utara. Sedangkan yang diakui sebagai permaisuri bukan istrinya, di Kalibata, Jakarta Selatan," terangnya.[dtk]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA