Tolak Usulan Bamsoet, Arief Poyuono: Presiden Jokowi Punya Indra Keenam

Tolak Usulan Bamsoet, Arief Poyuono: Presiden Jokowi Punya Indra Keenam

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Presiden Joko Widodo sudah tepat menolak wacana penambahan masa jabatan Presiden lebih dari dua periode lewat amandemen UUD 1945.

"Kangmas Joko Widodo itu pemimpin yang ikhlas dan berbudi luhur dan tidak maruk kekuasaan. Jadi benar apa kata Kangmas, itu hanya untuk menjerumuskan dan menampar muka serta cari muka ke Kangmas saja," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono, Senin (2/12).

Menurut Arief, itu cuma bisa-bisanya pengusul agar dapat dukungan dari Presiden Jokowi menjelang Munas Partai Golkar tahun 2019.

"Untung saja Kangmas orangnya sangat waspada dan teliti dan punya indra keenam dimana Kangmas bekerja dengan wacana masa jabatan Presiden jadi tiga kali itu hanya untuk menjebloskan Kangmas yang dianggap maruk jabatan," tuturnya.

Dan yang paling berbahaya, lanjut Arief, jika wacana usulan pada tahun 2020 nanti, bermaksud untuk melengserkan Jokowi dengan cara-cara jahat.

"Saya ingatkan Kangmas harus tetap eling lan waspodo dan manunggal karo Gusti Allah, sebab banyak srigala-srigala jahat yang mau menjerumuskan Kangmas nantinya," ucapnya.

"Tetap terus bekerja Kangmas untuk rakyat dan kita hadapi musim winter ekonomi global agar ekonomi Indonesia tidak jadi beku alias amsiong," pungkas Arief menambahkan.

Wacana amandemen UUD 1945 untuk menambah masa jabatan Presiden jadi tiga periode pertama kali disampaikan oleh Ketua MPR Bambang soesatyo.

Politisi Golkar itu mengkalaim wacana menambah masa jabatan Presiden datang dari masyarakat dan MPR berusaha mengakomodir.

Banyak yang berpendapat, manuver Bambang soesatyo itu untuk mencari perhatian dan mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi. Dia digadang-gadang bakal maju sebagai calon ketua umum Golkar pada Munas awal bulan ini. [rm]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA