Tol Japek II: 'Neraka' Macet Baru, Buat Pipis Sembarangan

Tol Japek II: 'Neraka' Macet Baru, Buat Pipis Sembarangan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sejak dibuka untuk umum pada (15/12/2019) lalu, Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated terus menimbulkan kontroversi, salah satunya kemacetan. Akibat kemacetan tersebut bahkan ada pengguna jalan yang terpaksa pipis sembarangan.

Sebuah video pengguna jalan tol sedang buang air kecil di tengah tol layang beredar di media sosial. Video berdurasi 27 detik tersebut direkam oleh salah seorang pengguna tol lainnya.

"Kita lihat ada yang pipis di atas tol layang. Tadi kan saya bilang jangan sampai kebelet pipis karena enggak ada rest area," kata orang yang merekam video tersebut sambil mengemudikan kendaraannya di tengah kemacetan.

Dal video tersebut, terlihat seorang pria kencing menghadap tembok tol layang, di tepi mobilnya yang berhenti karena macet.

"Bapak-bapak sih enak, kalau ibu-ibu gimana itu kan repot kalau pipis di tol layang," lanjut perekam video yang tak diketahui identitasnya ini.

Terkait kemacetan yang terjadi, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pengoperasian Tol Japek II sejauh ini masih baik. Sebelum dibangun Japek II Elevated Jakarta- Bandung membutuhkan waktu tempuh 4 jam.

Setelah pembangunan Tol Japek Eleveted Jakarta- Bandung hanya 3 sampai 3,5 jam. Terjadinya kemacetan menurutnya karena euforia masyarakat yang sangat tinggi.

"Bahwasanya masih ada banyak kekurangan ya kita memperbaiki sama-sama. Jadi kita evaluasi kita improve kekurangan-kekurangan Insya Allah dalam waktu tiga bulan ini akan selesai sehingga menjadi baik," ungkapnya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (22/12/2019).

Kemacetan yang terjadi di Japek II, Budi mengilustrasikan seperti penjual martabak. Jika martabaknya enak, lalu dipromosikan dan banyak yang datang sehingga martabak habis lebih cepat apa bisa disebut gagal? "Kan tidak," tegasnya.

Budi mengaku akan membatasi penggunaan Tol Japek II Elevated jika sudah dianggap berlebihan. "Nantinya kita lihat. Jadi saya tinggal akan mengawasi. Kalau udah sekian ribu lebih saya batasi," jelasnya.[cnbc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita