Laporan Anggota FPI terhadap Muwaffiq Ditolak Polisi

Laporan Anggota FPI terhadap Muwaffiq Ditolak Polisi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Laporan anggota FPI bernama Amir Hasanudin terhadap ulama Ahmad Muwafiq alias Gus Muwafiq di Bareskrim Polri, ditolak. Pasalnya, masih ada satu syarat yang belum terpenuhi dalam pelaporan itu.

Gus Muwafiq dilaporkan ke polisi lantaran diduga melecehkan Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Jawa.

"Kita sudah diskusi oleh pihak penyidik, mereka siap menerima. Akan tetapi, ada salah satu syarat yang tadi kurang yakni terjemahan bahasa Jawa. Itu tadi sudah kita sudah kita koordinasi dengan penerjemah," kata Aziz Yanuar selaku kuasa hukum pelapor, di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (3/12).

Untuk itu, Aziz manyebut pihaknya bakal kembali mendatangi Bareskrim Polri dengan menyertakan terjemahan ceramah Gus Muwafiq. Dengan begitu, dia mengklaim polisi bakal mengeluarkan nomor laporan.

"InsyaAllah besok jadi, besok kita tinggal nerima nomer LP-nya dan segala macem. Jadi tadi hanya kurang itu. Tapi semua sudah diterima dan dicek sudah oke, cuma terjemahannya saja, untuk menghindari permasalahan hukum lebih lanjut. Karena ini bahasanya bukan bahasa Indonesia makanya harus ada terjemah seperti itu," sambungnya.

Sebelumnya, Amir selaku pelapor menuding Gus Muwafiq menggunakan bahasa jawa dalam melecehkan Nabi Muhammad SAW. Dalam ceramahnya, Muwafiq mengatakan Nabi "merembes" yang bisa diartikan ingusan.

"Dalam bahasa Jawa itu ada kalimat 'merembes', itu maknanya banyak. Bahwa Rasullulah itu sifatnya dekil, kotor, jadi sifat-sifat yang tidak enak buat kami," klaim Amir.

Dalam hal ini, Amir mendengar ceramah Muwafiq melalui media sosial YouTube. Dari temuan itu, lantas dia bergerak dengan membuat laporan ke pihak kepolisian.

Dalam ceramahnya, di Purwodadi belum lama ini, Gus Muwafiq bercerita soal masa kecil Rasulullah. Dia tidak sependapat bila Muhammad digambarkan sebagai sosok yang berlebih-lebihan ketika kecil.

"Sekarang ini digambarkan Nabi lahir itu seperti ini, seperti ini. Nabi lahir biasa saja, enggak usah tiba-tiba dibuat bersinar. Kalau bersinar ketahuan, dipotong sama temannya Abrahah. Ada yang menceritakan, Nabi lahir bersinar sampai langit. Kalau begitu ya dicari orang Yahudi, dibunuh. Biasa saja, lahir. Masa kecilnya 'rembes', ikut Mbah (Abdul Mutthalib). Anak kecil itu kalau ikut Mbah pasti tidak terlalu terurus, di mana-mana. Mbah itu di mana saja kalau mengurusi anak kecil itu tidak bisa," kata Gus Muwafiq dalam ceramahnya. []

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA