Diancam Digebukin, Andi Arief Ke Henry Yoso: Kabari Saja Jam Berapa, Saya Tunggu!

Diancam Digebukin, Andi Arief Ke Henry Yoso: Kabari Saja Jam Berapa, Saya Tunggu!

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Politisi Partai Demokrat Andi Arief tidak gentar dengan ancaman mantan anggota Komisi III DPR dari PDI Perjuangan Henry Yosodiningrat.

Setelah khawatir pengamat politik Rocky Gerung dibacok orang Lampung karena kecewa laporannya ke polisi tidak diterima, kini Henry Yoso mengancam menggebuki Andi Arief.

Meski tidak jago baku hantam, Andi Arief mengaku siap menanti kedatangan Henry Yoso.

Saya tidak ahli baku hantam, tapi saya menanti kedatangan Henry Yosodiningrat yang mengancam akan menggebuk saya di depan anak istri. Kabarkan saja jam berapa. Saya tunggu. Saya tidak akan lapor polisi," tegas dia lewat akun @AndiArief__, Selasa (10/12).


Henry Yoso menghadiri acara "Silaturahmi Wakil Ketua MPR RI Bapak Zulkifli Hasan dengan Forum Komunikasi Persaudaraan Lampung Perantauan (FK-PLP)" pada Senin malam (9/12).

Seperti potongan video yang beredar pada acara "Silaturahmi Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dengan Forum Komunikasi Persaudaraan Lampung Perantauan (FK-PLP)", Senin malam (9/12), Henry Yoso mengaku menyayangkan isi twit Andi Arief.

Isi twit yang dimaksud adalah: "Kawan-kawan PDIP yang sekarang ada dan mendapatkan posisi dalam partai dan kekuasaan -mayoritas PDIP otot-. Faksi otak tersingkir. Itu penjelasan kenapa preman seperti Hendri Yosodiningrat melaporkan Rocky Gerung".

Menanggapi twitan Andi Arief tersebut, suara Henry Yoso sedikit meninggi. Dia mengancam akan membuat perhitungan dengan Andi Arief.

"Saya menyayangkan, dia (Andi Arief) orang Lampung, mencuit di dalam twitternya, mengatakan, 'politisi PDIP Perjuangan sekarang fraksi otot meninggalkan fraksi otak sehat, makanya preman seperti Henry Yosodiningrat'. Astagfirullahaladzim, saya sempat istigfar. Gua samperin ke rumahnya, gua gebukin depan anak bininya," tutur Henry Yoso.

Senin kemarin, Bareskrim Polri menolak laporan Henry Yoso yang hendak melaporkan Rocky Gerung karena dianggap menghina Presiden Jokowi. Rocky dianggap menghina Presiden karena menyebut Jokowi tidak paham Pancasila.

Henry Yoso mengaku kecewa kepada Bareskrim karena menolak laporannya apalagi telah menunggu lebih dari 4 jam. Polisi beralasan, Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) itu belum mendapat kuasa dari Jokowi sebagai pihak yang merasa dirugikan.

"Saya khawatir Rocky Gerung dibacok sama orang Lampung. Karena apa? Rakyat Lampung kecewa sedih pedih melihat Presiden-nya dicaci maki, dikatakan tidak paham Pancasila. Dia pasti akan besar kepala dengan peristiwa ini. Dan dia akan mengulangi ini lagi akan menghina Presiden," kata Henry Yoso.(rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita