Mahasiswa UHO Kendari Tewas Ditembak Polisi, Karopenmas Polri: Itu Spontan

Mahasiswa UHO Kendari Tewas Ditembak Polisi, Karopenmas Polri: Itu Spontan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Polisi Dedi Prasetyo mengungkapkan motif Brigadir AM menembakkan peluru tajam hingga menewaskan mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Immawan Randi hanyalah spontanitas semata.

Dedi mengatakan Brigadir AM melakukan penembakan peringatan tanpa memperhitungkan keselamatan.

"(Motif) itu spontan memberikan tembakan peringatan, tapi tidak memperhitungkan keselamatan," kata Dedi di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (8/11/2019).

Dedi menegaskan bahwa sesuai prosedur, penggunaan senjata api tidak diperkenankan dalam pengamanan aksi unjuk rasa. Hal tersebut dikatakan Dedi sebagaimana diinstruksikan Kapolri.

"Sudah ada perintah langsung dari Kapolri setiap pengamanan unjuk rasa seluruh anggota polri tidak diperbolehkan membawa senjata api," ujarnya.

Kekinian, Dedi menyebutkan proses peradilan secara pidana tengah diproses. Brigadir AM pun tengah diterbangkan ke Jakarta.

"Pelanggaran disiplinnya sudah terbukti, sekarang pelanggaran pidananya sedang diproses. Hari ini untuk tersangka diterbangkan ke Bareskrim untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," ucapnya.

Untuk diketahui, anggota polisi berinisial Brigadir AM resmi menyandang status tersangka penembakan dua mahasiswa UHO di Kendari Sulawesi Tenggara. Peristiwa penembakan tersebut terjadi saat aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu. Dalam aksi tersebut tercatat dua mahasiswa UHO menjadi korban tewas, yakni Immawan Randi dan La Ode Yusuf Badawi.

Kasubdit V Direktorat Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Umum Polri Kombes Chuzaini Patoppoi menyebut, Brigadir AM kedapatan membawa senjata api jenis HS saat bertugas. Dari hasil uji balistik, selongsong peluru yang ditemukan sangat identik dengan senjata yang dibawa Brigadir AM.

"Dari hasil uji balistik terhadap selongsong peluru disandingkan dengan enam senjata api yang diduga dibawa oleh anggota Polri ditemukan keidentikkan. Jadi dari enam senjata, satu senjata identik dengan dua proyektil dan dua selongsong. Dari hasil uji balistik menyimpulkan 2 proyektil dan 2 selongsong identik dengan senjata api jenis HS yang diduga dibawa oleh Brigadir AM," kata Patoppoi di Humas Polri, Kamis (7/11/2019). [sc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita