Kritik Tagline Jokowi soal Guru, Rocky Gerung: Orang Menderita Kok Disuruh Menggerakkan

Kritik Tagline Jokowi soal Guru, Rocky Gerung: Orang Menderita Kok Disuruh Menggerakkan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pengamat Pendidikan Rocky Gerung menilai bahwa tag line atau jargon yang dibuat Pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin 'Guru Penggerak Indonesia Maju' tidak tepat.

Pasalnya, Pemerintah belum bisa memberikam kesejahteraan kepada guru. Sehingga ada jarak antara tagline pemerintah dan kenyataan.

"Pemerintah bikin tag line Guru Penggerak Indonesia Maju, orang menderita disuruh menggerakan jadi ada semacam jarak antara slogam pemerintah dan faktanya," kata Rocky Gerung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11/2019).

Rocky menganggap, momentum peringatakan Hari Guru Nasional pada 25 November 2019, ada yang gagal dilakukan Pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Salah satunya, pemerintah tidak bisa mensejahterakan guru dan tidak bisa meningkatkan kompetensi guru.

"Tapi intinya satu bahwa pemerintah tidak bisa kasih signal harapan kepada publik sehingga guru bergairah menempuh profesi itu," tandasnya.

Ia menyebutkan, hal itu sesungguhnya menjadi beban bagi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nasiem Makarim. Misalnya, Mendikbud harus memikirkan tidak hanya membuat kurikulum efektif. Tapi memikirkan juga kurikulum pemberantasan korupsi partai politik.

"Korupsi itu akan membuat nasib guruh itu makin papah karena hak guru untuk sejahtera dikorupsi oleh partai politik," ucapnya.

"Menteri pendidikan mesti bikin kurikulum pendidikan etis di parpol, ini satu paket bukan sekedar revolusi mental tapi revolusi peradaban, dan saya merasa bahwa PKS mengambil momentum yang tepat untuk mendiskusikan soal ini," ucapnya.[]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita