Jokowi-Surya Paloh Tegang, Apa Gara-Gara Jaksa Agung Tidak dari Nasdem?

Jokowi-Surya Paloh Tegang, Apa Gara-Gara Jaksa Agung Tidak dari Nasdem?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Hubungan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mulai menegang. Setidaknya hal itu diperlihatkan dari sambutan Jokowi saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 Partai Golkar di Golden Ballroom The Sultan Hotel, Jakarta, Rabu (6/11).

Jokowi menyindir Surya Paloh yang bermanuver dengan mengunjungi Kantor DPP PKS beberapa waktu lalu. Surya disebut Jokowi lebih erat memeluk Presiden PKS Sohibul Iman ketimbang dirinya.

Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing menyayangkan manuver Surya Paloh tersebut. Ini mengingat hubungan antara Surya Paloh dan Jokowi sangat akrab sejak periode pertama.

“Di periode kedua, Jokowi bahkan mengakomodasi tiga menteri dari Nasdem,” ujarnya, Kamis (7/11).

Menurut Emrus, publik kini mulai berpikir liar mengenai manuver Surya Paloh. Salah satunya adalah muncul dugaan Nasdem bermanuver karena tidak lagi diberi jabatan sebagai Jaksa Agung. Di periode pertama Jokowi, Jaksa Agung dijabat kader Nasdem HM Prasetyo.

“Walau waktu itu secara jurudis kemudian mundur dari Nasdem, namun secara sosiologis dan psikologis orang yang bersangkutan tetap “bagian” dari Nasdem,” terangnya.

Sementara di periode ini, Jokowi menempatkan kalangan profesional, ST Burhanuddin sebagai Jaksa Agung. Meskipun mantan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) itu disebut-sebut memiliki afiliasi dengan PDI Perjuangan.

“Karena itu, bisa saja publik bertanya-tanya, relasi yang tampaknya mulai “mendingin” antara Surya Paloh dengan Jokowi, apakah karena Jaksa Agung tidak lagi dari Nasdem?” tanyanya. [rm]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita