Hidayat Nur Wahid Bantah Pernyataan Sukmawati Soal Soekarno Melebihi Nabi Muhammad SAW

Hidayat Nur Wahid Bantah Pernyataan Sukmawati Soal Soekarno Melebihi Nabi Muhammad SAW

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Hidayat Nur Wahid bantah pernyataan Sukmawati Soekarnoputri yang menebutkan Presiden Republik Indonesia Pertama, Soekarno melebihi Nabi Muhammad SAW.

Menurut Wakil Ketua Majelis Syura PKS sekaligus Wakil Ketua MPR RI 2019-2024 itu pernyataan Sukmawati tidak benar.

Kesalahan Sukmawati itu dibuktikannya lewat sebuah artikel berjudul 'Sukmawati Sebut Seorkarno Lebih Berjasa dari Nabi Muhammad SAW'.

Artikel yang dibagikan Hidayat Nur Wahid lewat akun twitternya @hnurwahid; pada Jumat (15/11/2019) itu berisi pernyataan ketika Sukmawati menghadiri sebuah diskusi bertajuk 'Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita tangkal Radikalisme dan Berantas terorisme' pada Senin (11/11/2019).

Dalam artikel itu, Sukmawati menyebut Insinyur Soekarno lebih berjasa di abad 20, khususnya untuk kemerdekaan Indonesia.

Hal itu menurutnya membuktikan Presiden Soekarno lebih mulia dibanding Nabi Muhammad SAW.

"Untungnya Bapak Bangsa & Proklamator Indonesia bukan Sukmawati, tapi adalah Bung Karno," ungkap Hidayat Nur Wahid.

Sebab, Soekarno disebut Hidayat Nur Wahid merupakan tokoh yang sangat mengakui Nabi Muhammad.

Bahkan, Bapak Proklamator itu menyatakan jika Nabi Muhammad SAW merupakan pemimpin paling besar.

Menurutnya, Soekarno juga pernah menyebutkan tidak ada pemimpin paling besar selain Nabi MUhammad SAW.

"Tokoh yg sangat akui Nabi Muhammad SAW, dan nyatakan 'kita sbg Umat Islam, harus katakan Muhammad adalah Pemimpin Besar & Terbesar, tak ada Pemimpin yg lebih besar dari Muhammad SAW'," tambah Hidayat diakhiri tagar #JasMerah.


Pernyataan Hidayat dibuktikannya lewat unggahan potret sebuah artikel Republika yang postingannya bersamaan.

Dalam potret tersebut, Republika menuliskan pernyataan Soekarno yang menyebut Nabi Muhammad adalah Pemimpin terbesar pada Selasa 20 November 2018.

Lebih Berjasa

Sukmawati Soekarnoputri mempertanyakan peran Nabi Muhammad SAW dalam merebut kemerdekaan Indonesia dibandingkan Soekarno.

Sukmawati Soekarnoputri berjalan usai berbicara kepada wartawann di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018). Ia meminta maaf dan mengatakan tidak berniat menghina umat Islan Indonesia dengan puisi yang dibacakannya pada saat pageralan 29 tahun Anne Avantie. Dia mengaku sebagai seorang muslimah yang bersyukur dan bangga akan keislamannya. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

“Sekarang saya mau tanya, yang berjuang di abad 20 itu nabi yang mulia Muhammad atau Insinyur Soekarno? Untuk kemerdekaan Indonesia?” tanya Sukmawati dalam diskusi bertajuk ‘Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme’ pada Senin (11/11/2019).

Pertanyaan tersebut sempat ingin dijawab oleh beberapa peserta diskusi.

Salah satu yang diperbolehkan menjawab ialah mahasiswa UIN, Jakarta, Maulana.

“Memang benar, pada saat awal abad ke-20 itu yang berjuang adalah insinyur Soekarno…..,” jawab Maulana.

“Sudah cukup saya tanya itu saja,” potong Sukmawati.

Sukmawati menolak adanya anggapan seorang muslim tidak boleh menghormati sosok selain Nabi Muhammad.

“Memangnya kita tidak boleh menghargai, menghormati orang-orang mulia di awal-awal atau di abad modern? Apakah yang selalu menjadi suri tauladan itu hanya nabi-nabi?” Tanyannya.

“Ya oke nabi-nabi, tapi perjalanan sejarah seperti revolusi industri, apakah kita tidak boleh menghargai seperti Thomas Jefferson, Thomas Alfa Edison, orang-orang mulia untuk kesejahteraan manusia?”

“Saya pikir-pikir Anda tidak benar kalau untuk tidak menghargai dan menghormati mereka-mereka yang berbudi mulia,” jelas Sukmawati. (tn)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA