Senang Wiranto Ditusuk, Tokoh Separatis Papua Dikecam

Senang Wiranto Ditusuk, Tokoh Separatis Papua Dikecam

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Rupanya, ada pihak-pihak tertentu yang senang dengan musibah yang menimpa Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto. Setidaknya, ada tujuh publikasi yang bernada selebrasi atas insiden penusukan terhadap mantan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia tersebut.

Publikasi tersebut dibuat oleh tiga akun kelompok separatis, yaitu Lewis Prai Wellip, Global Campaign, dan Manuel Metemko, serta empat akun individu atas nama Johpa, Alex Silolonrattu, Donz Wilkinson, dan Dison. Publikasi tersebut, total sudah mendapatkan ribuan interaksi di media sosial, mulai dari likes, komentar dan dibagikan.

Tokoh muda Papua, Hendrik Yance Udam, mengecam sikap sejumlah tokoh kelompok separatis Papua, yang merasa senang atas penusukan Menko Polhukam Wiranto tersebut. Menurutnya, gejolak Papua yang terjadi beberapa waktu lalu, juga tidak terlepas dari ujaran kebencian media sosial yang memanaskan situasi.

"Jangan lagi kalian mem-bully, karena Pak Wiranto ini bagian dari representasi negara. Bagaimana, seandainya peristiwa ini terjadi pada keluarga kalian, pasti kalian sedih,” kata Hendrik, saat dihubungi, Jumat 11 Oktober 2019.

Koordinator Nasional Gerakan Rakyat Cinta NKRI itu mengatakan, informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dilancarkan oleh kelompok separatis dan radikalisme itulah yang membuat Papua semakin panas.

Untuk itu, kata Hendrik, pihaknya meminta aparat penegak hukum, yakni Cyber Crime Mabes Polri dan Polda Papua, untuk memantau setiap akun-akun media sosial yang menyebarkan hoaks dan ujaran yang mengandung kebencian dan setimen SARA.

“Semua ini (hoaks, ujaran kebencian dan sentimen SARA) dijadikan kekuatan untuk menghancurkan negara kita,” ujarnya.

Hendrik juga minta Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Polri, untuk memblokir akun-akun media sosial yang menyebar ujaran kebencian dan hal-hal negatif yang menjatuhkan kredibilitas negara.

“Media sosial ini ruang empuk bagi kelompok separatis dan radikal menebar berita hoaks dan kebencian. Kalau di dunia nyata, saya kira sudah tenang dan bisa diredam,” ujarnya.

Sekedar diketahui, dalam sebuah status di akun Facebooknya, Lewis Prai Wellip dengan bahasa Inggris menuliskan “feeling thankful (merasa bersyukur)” seraya membagikan tautan berita dari salah satu media asing berjudul “Indonesia's security minister Wiranto hurt after stabbing attack (Menteri Keamanan Indonesia Wiranto Terluka Setelah Ditusuk)”.

Dalam kolom komentar, dia juga menulis “Karma is coming after him.....I hope he dies… (Dia mendapat karma… Saya berharap dia mati…)”.

Sedangkan di akun Twitternya, Lewis Prai Wellip (@WellipPrai) menyebut dirinya sebagai diplomat dari Pemerintah Republik Papua Barat (The Government of the Republic of West Papua) dan pendiri dari Organisasi Papua Merdeka. [vn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita