Sandiaga Gantikan Rini Soemarno Jadi Menteri BUMN, Setuju?

Sandiaga Gantikan Rini Soemarno Jadi Menteri BUMN, Setuju?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO
- Belakangan beredar kabar bahwa Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) telah meminta tiga jatah menteri di kabinet baru yang akan diusung oleh Presiden Joko Widodo lima tahun ke depan. Hal ini menjadi sikap politik yang dikeluarkan oleh partai ini setelah beberapa waktu bungkam.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Arif Puyono pekan ini. Secara tiba-tiba dia menyebut bahwa Gerindra tertarik untuk bergabung ke dalam koalisi pemerintahan.

"Ya sepertinya kita memang akan minta 3 posisi kementerian di pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, tapi semua itu bergantung dengan Presiden Joko Widodo yang punya hak menyusun kabinet," kata Arif kepada wartawan, Jumat (4/10/2019), seperti dikutip detik.com.

Ada tiga nama yang kabarnya disodorkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk masuk ke dalam Kabinet Kerja jilid II, yaitu eks cawapres Sandiaga Uno dan dua waketum, yaitu Fadli Zon dan Edhy Prabowo.

"Bisa saja Sandiaga Uno yang masuk kabinet," kata Ekonom Fithra Faisal Hastiadi saat berbincang di program Profit CNBC Indonesia, seperti dikutip Sabtu (19/10/2019).

Posisi apa yang kemungkinan besar akan ditempati Sandiaga?

Masih menurut ekonom yang sama, sosok Sandiaga Uno saat ini paling tepat mengisi kursi Menteri BUMN menggantikan Rini Soemarno. Hal ini dinilai akan cukup baik diterima oleh pasar mengingat latar belakang Sandiaga sebagai seorang pengusaha.

"Nah Sandiaga ini mampu mengisi kursi Menteri BUMN karena cukup diterima pasar dan kompromi politiknya cukup kuat. Sandiaga pun sesuai background-nya. Ia pengusaha juga investor," katanya.

Beberapa pelaku pasar juga mengemukakan hal yang serupa dengan Fithra. Kepala Riset Divisi Ritel MNC Sekuritas Edwin Sebayang juga menyebut nama Sandiaga Uno cocok menjadi menjadi Menteri BUMN. "Untuk Meneg BUMN harus diisi dari kalangan pengusaha yaitu Sandiaga Uno," kata Edwin.

Posisi Rini disebut-sebut dalam kondisi sulit. Pasalnya banyak BUMN yang bermasalah di bawah Menteri Rini. Selain OTT KPK, ternyata Menteri Rini juga pernah disemprot oleh Jokowi langsung.

Adapun musababnya, gara-gara ekspor yang loyo dan impor yang melejit, Indonesia mengalami defisit neraca dagang. Jokowi tak berhenti mengungkapkan kekecewaannya terkait hal tersebut.

"Ini naiknya gede sekali. Hati-hati di migas pak menteri ESDM yang berkaitan dengan ini, bu menteri BUMN yang berkaitan dengan ini, karena rate-nya yang paling banyak ada di situ," kata Jokowi.

Sandiaga Bersedia Jadi Menteri BUMN

Menanggapi isu tersebut, Sandiaga tak menampik namun tak juga membenarkan adanya isu tersebut. Dia justru hanya memberikan jawaban normatif terkait hal tersebut.

"Jadi, kalau itu (pembentukan kabinet) kan (hak) prerogatif presiden. Prerogatif presiden ya kita hormati, kita hargai," kata Sandi di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Secara khusus, Sandi meyakini bahwa pemerintah membutuhkan masukan dari luar. Untuk itu perlu ada mitra kritis yang konstruktif dan menyampaikan pesan-pesan yang jelas demi kemajuan bangsa. Dengan begitu, Indonesia bisa mengejar ketertinggalan.


"Pengangguran ada di nomor dua terburuk di ASEAN. Penciptaan lapangan kerja kita nggak jalan, sementara Vietnam, dengan adanya perang dagang China dan Amerika ini meraup untung," imbuhnya seperti dikutip dari detik.com.

Sandi Kembali Ditawari Posisi Wagub DKI Jakarta

Sandiaga juga dikabarkan ditawari untuk kembali ke posisi lamanya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Tawaran itu dilayangkan Prabowo dalam beberapa kesempatan, termasuk dalam rapat pimpinan nasional Partai Gerindra di Padepokan Garuda Yaksa, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2019).

Walau sudah beberapa kali ditawari, Sandiaga yang kini menjabat sebagai wakil ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, mengaku tidak berminat untuk kembali menduduki jabatan tersebut. Ia mengaku lebih fokus membantu Prabowo di Gerindra.

Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan niatan Prabowo menawari kursi wagub DKI Jakarta semata-mata untuk mencari solusi atas kebuntuan yang ada. Maklum, sudah lebih dari satu tahun jabatan itu kosong.

"Kalau wagub itu sudah ditawarkan dari awal pilpres selesai Pak Prabowo beberapa kali. Mulai dari setelah MK. Sampai kemarin juga ditanyakan lagi," kata Sandiaga saat berbincang santai dengan awak media di kediamannya di Jakarta, Kamis (17/10/2019), seperti dilansir CNN Indonesia.

Sandiaga mundur dari jabatan wakil gubernur ini pada 10 Agustus 2018, dan sejak saat itu kursi wakil gubernur DKI Jakarta kosong tak berpenghuni. Ini lantaran belum ada calon yang diusulkan untuk menggantikan sosok Sandiaga. [cnbc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita