Prabowo Turun Kelas Jika Ambil Kursi Menteri Pertahanan

Prabowo Turun Kelas Jika Ambil Kursi Menteri Pertahanan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dianggap turun kelas jika menduduki kursi menteri pertahanan (Menhan) di kabinet kerja Presiden Joko Widodo.

Hal ini ditegaskan pengamat politik, Ireng Maulana. Menurutnya, jika Prabowo akhirnya hanya mengincar kursi Menhan, maka perannya yang semakin menguat dan dianggap sejajar dengan aktor politik arus utama di perpolitikan nasional akan memudar.

Tak hanya itu, sebagian besar orang akan menilai tingginya pragmatisme Prabowo dan mencatat Ia hanya puas dengan kursi menteri.

"Posisi Menhan akan menjadikan dirinya menjadi bawahan presiden yang notabene adalah Jokowi yang dua kali bertarung dengan dirinya pada Pilpres. Bawahan tidak lagi sejajar apapun dalihnya," ujar Ireng kepada wartawan, Selasa (8/10).

Alumni Lowa State University, lowa (IA) Amerika Serikat, Program Master of Art in Political Science ini berpendapat, dia masih akan menjadi rujukan kekuatan politik yang mewarnai dinamika demokrasi Indonesia jika tidak mengambil posisi Menhan.

Ia menambahkan, sikap dan tindakan politik Prabowo masih ditunggu sebagai respon dari berbagai persoalan yang ada di tanah air. Kelihatan sekali Prabowo masih diperhitungkan sebagai salah satu kekuatan politik arus utama.

Mengincar posisi Menhan, lanjut Ireng, sama seperti menggali penolakan yang dalam atas dirinya oleh para pendukung yang sudah terlanjur loyal, dan mereka akan menyimpan ingatan tentang Prabowo yang ternyata hanya mementingkan jabatan.

"Ketika Prabowo sudah mempersempit ruang perannya sendiri dengan menjadi Menhan, itu sama saja mengkerdilkan arti penting dirinya sebagai tokoh politik," tegas Ireng.

Lebih lanjut Ireng mengatakan bahwa Prabowo tidak perlu menjadi Menhan mengingat kapasitas dirinya diperlukan bersama kekuatan bangsa lainnya untuk memback-up pemerintah dalam urusan kepentingan nasional yang jauh lebih besar dan lebih krusial.

"Apabila kepentingan untuk mendukung pemerintahan Jokowi direpresentasikan dengan menempati jabatan tertentu, maka mungkin akan lebih elegan jika Prabowo mau mewakafkan dirinya masuk dalam jajaran Watimpres," pungkasnya. [rm]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita