Massa Geruduk Acara Gus Miftah, Diduga Dipicu Isu Larangan Bendera Tauhid

Massa Geruduk Acara Gus Miftah, Diduga Dipicu Isu Larangan Bendera Tauhid

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Tablig Akbar Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) di Cianjur, Jawa Barat, digeruduk sejumlah massa dari sebuah ormas. Salah seorang panitia, Hafid mengatakan diduga pemicu penggerudukan adalah viralnya video pelarangan berkibarnya bendera tauhid di acara Hari Santri Nasional (HSN) pada Selasa (22/10) siang.

"Berangkaian sepertinya, ketika mereka diminta jangan mengibarkan bendera mereka bilang ke kelompoknya. Seperti ini disengaja, mereka sepertinya bukan santri kalau enggak salah ketika kita tanya mereka sempat mengaku sebagai pecinta Habib Bahar," kata Hafid saat dimintai konfirmasi, Rabu (23/10/2019) dini hari.

Selain itu, kata Hafid, beredar informasi hoax soal adanya anggota Banser yang menginjak-injak bendera tauhid saat Gus Miftah menggelar tablig di Palabuhanratu. Karena itu, kata dia, mereka kemudian menggeruduk tablig akbar Gus Miftah.

"Ketika Gus Miftah ada di Palabuhanratu, kan Selasa itu ada tiga agenda (tablig) dengan Cianjur yakni di Palabuhanratu lalu Kota Sukabumi. Saat Gus Miftah di Palabuhanratu mereka kelompok radikal memviralkan Banser Palabuhanratu menginjak kalimat tauhid, saya konfirmasi komandan Banser Palabuhanratu ternyata tidak ada," jelasnya.

Hafid mengatakan, karena kejadian itu, Gus Miftah pun langsung dievakuasi ke Polres Cianjur. Hal itu dilakukan untuk menghindari tindakan-tindakan yang tidak diinginkan.

"Gus Miftah di Polres Cianjur, mereka itu di Instagram Gus Miftah ada bahasa begini Gus Miftah kalau hadir ke Jawa Barat akan dibantai itu kata Gus Miftah sendiri tadi," ungkap Hafid.

Terpisah, salah seorang warga, Rafik mengatakan penggerudukan berawal dari kedatangan rombongan massa yang membawa bendera tauhid. Pria yang saat penggerudukan berada di lokasi itu mengatakan, peristiwa terjadi sekitar pukul 22.15 WIB.

"Acaranya enggak sempat mulai, sekitar jam 22.15 WIB datang beberapa rombongan massa yang membawa bendera tauhid. Mereka sempat membaca lantunan selawat lalu naik ke panggung, acara tabligh akbar dibubarkan begitu saja," kata Rafik.

Video tersebut sendiri sudah diklarifikasi oleh panitia, Hafid. Hafid membantah aksinya dalam video itu merupakan perampasan bendera tauhid. Dia mengungkapkan, saat itu dirinya hanya memberikan imbauan agar santri yang datang ke lokasi HSN tidak mengibarian bendera selain bendera NU dan merah putih.

"Kita ada intruksi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), ketika hari santri seluruh indonesia itu tidak boleh ada bendera selain merah putih dan bendera NU. Hal itu juga diumumkan oleh pihak panitia, saya juga kan salah satu panitia," kata Hafid, panitia HSN Cianjur kepada detikcom, Selasa (22/10/2019) malam. [dt]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita