GELORA.CO - Partai Gerindra disebut-sebut akan mendapatkan jatah dua Ketua Komisi di DPR RI Periode 2019-2024. Terkait hal itu, ada komisi-komisi yang dibidik oleh oleh patai besutan Prabowo Subianto itu.
Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menyatakan bahwa pihaknya siap menempatkan kader-kadernya di komisi berapapun. Hanya saja, jika diperkenankan Gerindra melirik Komisi IV, Komisi VII, Komisi I dan Komisi III.
"Ya bisa. Kita juga pengen di Komisi IV, pengen juga kalau bisa di (Komisi) VII, pengen juga kalau bisa di (Komisi) I. Pengen juga di (Komisi) III, kalau bisa," ujar Riza kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10).
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan partainya bakal mendapat jatah dua Ketua Komisi dalam pembentukan AKD di DPR.
"Itu kan ada itung-itungannya. Gerindra cuma punya 2 pimpinan (Ketua Komisi). Jadi kita masih hitung dan dikonsultasikan dengan Pak Prabowo terutama kemarin sore di mana komisi atau AKD yang akan diambil," kata Dasco.
Kendati demikian, Riza Patria menilai bahwa sepenuhnya diserahkan kepada pimpinan DPR RI yang digawangi oleh Puan Maharani itu. Menurutnya, pihaknya tetap menerima hasil musyawarah mufakat terkait jatah Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPR.
"Musyawarah mufakat. Umpanya PDIP nanti mau dimana, Gerindra dimana, Golkar dimana, PAN, PKB, PPP semuanya diatur dengan cara musyawarah. Mudah-mudahan bisa ada kesepakatan, karena masing-masing punya konsentrasi," tuturnya.
Lebih lanjut, Riza menjelaskan maksud keinginan partai Gerindra yang mengincar Komisi-Komisi strategis di DPR tersebut. Menurut dia, komisi-komisi yang diincar itu masih sejurus dengan concern partai Gerindra yang menggaungkan kedaulatan pangan, pertahanan nasional dan sumber daya energi.
"Itu konsentrasi intisari dari visi misi program Prabowo (Ketua Umum Gerindra) kalau bangsa ini mau maju fokus di situ," pungkasnya.
Pada periode sebelumnya, Gerindra sudah menempatkan 2 kadernya sebagai ketua di Komisi IV yakni Edhy Prabowo dan Komisi VII Gus Irawan Pasaribu. (Rmol)