Putranya Bacok Pengantin Baru di Depan si Wanita, Ibu: Dia Selalu Bawa Golok di Rumah, Saya Diancam

Putranya Bacok Pengantin Baru di Depan si Wanita, Ibu: Dia Selalu Bawa Golok di Rumah, Saya Diancam

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Mariah, warga Desa Mendelem, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, mendapati putranya, Arifin (25) membacok suami tetangga, Aldi (25).

Aldi diketahui baru tinggal di desa tersebut sejak menikah dengan tetangga Arifin yang bernama Lastri (20).

Dikutip TribunWow.com dari TribunJateng.com, Sabtu (7/9/2019), Mariah mengaku Arifin akhir-akhir ini memang selalu membawa golok di rumah.

Bahkan Mariah yang sempat melarang putranya membawa bacok pun juga sempat diancam akan dibacok.

“Baru-baru ini ia selalu memegang golok saat di rumah. Saya sempat melarangnya, namun justru saya diancam," terang Mariah.

Mariah diancam akan dibacok jika mencampuri urusan Arifin atau melarangnya membawa golok itu.

"Anak saya bilang jangan ikut campur apalagi menyembunyikan golok, kalau tidak mau dibacok,” ujar Mariah.

Diketahui, Arifin merupakan pelaku pembunuhan Aldi dengan cara membacok lehernya di depan sang istri saat mencuci di Sungai Celiling, Desa Mendelem, Jumat (6/9/2019).

Setelah kejadian pembunuhan itu, Mariah sempat bertemu Arifin di rumah dengan membawa golok berlumuran darah.

“Tetangga bilang anak saya melakukan pembunuhan. Saat itu saya sedang di warung."

"Awalnya saya tidak begitu percaya, namun saat saya pulang Arifin sedang mencuci golok yang bersimbah darah," jelas Mariah.

Mariah hanya terdiam lantaran Arifin juga mengacungkan golok itu kepadanya.

"Saya tidak berani bertanya apa-apa dan secara tiba-tiba anak saya mengacungkan golok ke saya."

"Saya hanya bisa diam karena takut,” lanjut Mariah.

Sementara itu, ayah Arifin, Kasno menyebut anaknya ditangkap polisi pada siang hari dan pihak keluarga pun pasrah.

“Kami pasrah, kalau anak saya dihukum silakan. Karena ia telah melakukan pembunuhan."

"Kami serahkan semuanya ke pihak berwajib,” ucap Kasno.

Kronologi peristiwa pembunuhan Aldi diceritakan oleh warga Desa Mendelem, Taripah (51), yang menjadi satu di antara saksi mata insiden pembunuhan itu.

Menurut Taripah, sebelum terjadi pembunuhan, Aldi sedang duduk di atas batu menunggu Lastri mencuci di sungai.

Taripah yang sedang mencuci di sungai bersama Lastri melihat Aldi sedang bermain ponsel.

Hingga tiba-tiba Arifin datang dari arah belakang Aldi dan membacok leher korban.

“Saya juga sedang mencuci bersama istrinya. Saat suaminya bermain telepon genggam, pelaku datang dari belakang dan menebas leher korban menggunakan parang,” jelasnya, Jumat (6/9/2019) sore.

Melihat suaminya dibacok, Lastri langsung berteriak histeris.

Namun, Taripah langsung menarik Lastri agar menjauh dari tempat kejadian.

“Namun saya menariknya dan saya bawa kabur melewati sawah," ujar Taripah.

Taripah juga sempat melihat Arifin terus menatap Aldi yang tak berdaya setelah senjata tajam itu ia ambil.

"Bahkan, saat darah keluar pelaku terus menatap wajah korban,” kata Taripah.

Selama ini Taripah mengaku kenal dengan Arifin yang merupakan tetangga dekat Lastri.

Namun, Taripah tidak mengetahui ada hubungan apa antara Arifin dan Lastri.

“Kalau kedekatan pelaku dan istri korban saya belum begitu tahu," ucap Taripah.

Sementara itu, Aldi adalah warga pendatang yang memang baru saja tinggal di desa itu setelah menikahi Lastri.

"Namun korban merupakan pendatang di desa kami. Ia juga baru menikah 17 hari lalu,” terang Taripah.

Sahri, Ketua RW 02 RT 01 Desa Mendelem membenarkan peristiwa pembunuhan yang melibatkan warganya itu.

Sahri juga menuturkan sifat Arifin yang berubah sejak Lastri menikah dengan Aldi.

“Sejak Lastri menikah dengan Aldi warga Dusun Bodas, Desa Mendelem, sifat Arifin berubah," ujar Sahri.

"Bahkan tak jarang ia berbicara sendiri," imbuhnya.

Setelah Arifin melakukan aksi kejinya itu, Sahri menyebut warganya itu sempat pulang ke rumah hingga kemudian ditangkap pihak kepolisian.

Sahri yang mengenal Arifin sebagai sosok pendiam pun bingung mengapa sifatnya bisa berubah menjadi demikian.

“Namun pihak berwajib bersama warga akhirnya membawanya. Ia sempat meronta saat ditangkap."

"Kami juga heran mengapa Arifin bisa berubah. Padahal ia pemuda pendiam,” jelasnya.

Ketua RT lainnya, Tarmidi, juga tak menyangka Arifin tega melakukan tindakan keji itu.

Tarmidi menceritakan bahwa Arifin sebelumnya juga bertingkah layaknya pemuda desa pada umumnya.

“Sebelumnya Arifin juga biasa saja melakukan aktivitas seperti pemuda desa lainnya."

"Kalau korban pendatang dan baru tinggal di sini kurang lebih dua pekan setelah menikah,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolsek Belik, Iptu Trino W menyebut Arifin melakukan aksinya itu sekitar pukul 10.00 WIB.

Sabetan senjata tajam Arifin membuat Aldi tewas seketika.

“Luka tebas di leher korban mencapai 20 sentimeter. Bahkan kerongkongan korban putus."

"Kondisi itu membuat korban tak tertolong,” ungkap Iptu Trino.

Setelah peristiwa nahas itu, Aldi dimakamkan oleh pihak keluarga, sementara Arifin sudah digiring ke Polres Pemalang.

“Terkait motif pembunuhan kami belum bisa memastikannya, kini pelaku sudah diamankan ke Mapolres Pemalang,” pungkasnya.[tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita